Jakarta, Demokratis
Pandemi Covid-19 membuat setiap aktivitas masyarakat di sejumlah sektor berubah tolal. Tak terkecuali sektor pendidikan yang saat ini mewajikan sekolah mulai dari tingkat SD hingga SMA/SMK melakukan kegiatan belajar mengajar (KBM) dengan sistem pembelajaran jarak jauh (PJJ) atau online.
Kini sejumlah orangtua siswa/i mengeluhkan sistem pembelajaran online karena harus membeli handphone android dan mengisi kuota internetnya. Sementara keuangan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari saja sudah morat-marit. Selain itu, tahun ajaran baru 2020/2021 ini orangtua juga dibebankan untuk membeli baju seragam dan keperluan sekolah lainnya.
Salah seorang orangtua siswa yang mengaku anaknya kelas I di SMPN daerah Cibitung saat berbincang-bincang dengan Demokratis, Minggu (2/8) mengatakan, anaknya yang baru masuk SMP diharuskan membeli seragam di sekolah tersebut dan sejumlah kebutuhan sekolah lainnya yang biayanya tidak murah.
Dan ia juga sangat menyayangkan pihak sekolah dan Disdikpora setempat yang tidak peduli dengan kehidupan masyarakat yang semakin sulit karena sektor perekonomian juga ikut terkena imbas akibat pandemi Covid-19 yang saat ini menjadi isu global.
“Gimana tidak mengeluh harga beli handphone android sudah berapa? Belum lagi mengisi kuotanya. Tapi pihak yang berkompeten tidak mau tahu soal keluhan orangtua yang anaknya sekolah di tingkat SD, SMP, SMA dan SMK, yang telah mengalami kesulitan untuk menghadapi pendidikan sistem online itu,” katanya.
Ia pun mempertanyakan sampai kapan kegiatan belajar mengajar secara online ini dilakukan. “Kalo begini terus gimana ya?” katanya bertanya.
Bahkan sejumlah orangtua mengatakan selama beberapa bulan pembelajaran dengan sistem online mereka justri ikut kerepotan karena harus mengajari anaknya di rumah. “Justru orangtua semakin menambah beban dan harus ikut belajar untuk mengajari anaknya saat belajar secara online,” keluhnya.
Untuk menanggapi keluhan para siswa/i diharapkan pihak pemerintah mengambil kebijakan untuk meringankan beban para orangtua murid sehingga proses kegiatan belajar mengajar yang dilakukan oleh siswa/i dapat berjalan lancar tanpa kendala. (Js)