Jakarta, Demokratis
Gubernur Anies Baswedan membenarkan Sekda DKI Saefullah dan Wali Kota Jakarta Barat Uus Kuswanto positif terpapar Covid-19.
Meski begitu, kata Anies, baik Sekda DKI maupun Uus tak bergejala Covid-19 sebelumnya.
“Kami berharap mudah-mudahan cepat pulih, gitu aja. Tapi (mereka) tanpa gejala,” kata Anies di Balai Kota DKI pada malam ini, Sabtu, 12 September 2020.
Sebelumnya, Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Muhammad Taufik meminta Pemerintah Provinsi DKI Jakarta terbuka mengumumkan siapa pejabat saja daerah yang positif terpapar virus Corona.
“Terpapar Covid-19 bukan aib untuk disembunyikan, tetapi penting untuk dilakukan penelusuran kontak,” ucap Taufik saat dihubungi.
Taufik menegaskan bahwa Pemprov tidak perlu menutupi siapa saja pejabat yang terpapar Covid-19 karena itu demi kepentingan publik.
Politikus Partai Gerindra itu mencontohkan, dirinya mendapatkan informasi jika Sekda DKI Saefullah diduga terpapar Covid-19. Dia pun lantas melakukan tes swab mandiri.
“Beberapa hari sebelumnya pernah bertemu (Sekda DKI) di satu kegiatan.”
Saat ini Gubernur Anies telah resmi “menginjak rem darurat” yang mencabut kebijakan PSBB transisi dan mengembalikannya kepada PSBB yang diperketat, mulai Senin, 14 September 2020.
Anies menyatakan keputusan itu diambil karena tiga indikator, yaitu tingkat kematian, ketersediaan tempat tidur isolasi dan ICU khusus pasien Covid-19, serta banyaknya kasus positif di Jakarta. (Red/AS/Demokratis)