Jakarta, Demokratis
Sekretaris Jenderal Liga Muslim Dunia Syekh Mohammed bin Abdulkarim Al-Issa melancarkan seruan tegas kepada umat Islam sedunia, termasuk Indonesia. Ia mendesak adanya persatuan dan penguatan peran kolektif untuk menghadapi ancaman serius Islamofobia yang kian meningkat.
Dalam pertemuan eksklusif dengan sejumlah tokoh agama dan politik di Kediaman Duta Besar Arab Saudi di Jakarta, Jumat (5/12/2025), Syekh Mohammed menegaskan bahwa umat Islam tidak hanya menghadapi tantangan eksternal, tetapi juga diserang dari dalam. Tantangan tersebut berkisar dari propaganda jihad yang menyesatkan hingga hasutan kebencian terhadap Islam itu sendiri.
“Bahwa saat ini ada yang disebut dengan Islamofobia. Oleh karena itu, kita sama-sama tentu harus menghadapi tantangan-tantangan ini,” ujarnya lugas di hadapan para tokoh nasional.
Ancaman Internal yang Mendesak
Pernyataan paling menohok dari Syekh Mohammed adalah ketika ia menunjuk biang keladi penyebaran sentimen anti-Islam. Menurutnya, fenomena Islamofobia merupakan ancaman global yang membutuhkan kerja sama nyata, khususnya karena separuh dari masalah ini bersumber dari dalam.
“Lima puluh persen dari pelaku-pelaku Islamofobia tersebut berasal dari umat Islam yang memang memiliki agenda khusus,” tegasnya, menyiratkan adanya kelompok internal yang sengaja memutarbalikkan ajaran agama demi kepentingan tertentu, yang pada akhirnya merugikan citra Islam secara keseluruhan.
Isu krusial mengenai ancaman internal dan eksternal Islamofobia ini, jelas Syekh Mohammed, telah menjadi pembahasan utama dalam pertemuan Liga Muslim Dunia yang menghadirkan ribuan tokoh Islam dari berbagai penjuru dunia di Arab Saudi beberapa waktu lalu. Pertemuan penting itu menghasilkan kesepakatan kolektif untuk mendorong kontribusi nyata umat Islam dalam mengatasi spektrum tantangan global tersebut.
Kontribusi Krusial Indonesia
Oleh karena itu, Liga Muslim Dunia secara khusus mendorong peran aktif umat Islam Indonesia, sebagai negara dengan populasi Muslim terbesar di dunia, untuk menjadi garda terdepan dalam memerangi Islamofobia dan memperkuat persatuan global. Kontribusi Indonesia dinilai sangat penting untuk memastikan narasi Islam yang moderat dan toleran mendominasi wacana dunia.
Selain fokus pada persatuan internal, Sekjen Liga Muslim Dunia juga menyoroti kondisi kemanusiaan yang mendesak di Jalur Gaza. Syekh Mohammed menegaskan kembali pentingnya implementasi solusi dua negara (two-state solution) sebagai satu-satunya jalan keluar yang realistis dan berkeadilan bagi konflik berkepanjangan Palestina-Israel.
Secara terbuka Syekh Mohammed juga mengapresiasi ketegasan Indonesia di panggung internasional. Ia memuji pidato Presiden Prabowo Subianto pada Sidang Umum PBB, yang dinilainya berani menyuarakan hak-hak Palestina.
“Kami berterima kasih kepada Presiden (Prabowo) atas kata-kata yang tegas dan berani yang menyuarakan hak-hak Palestina. Tidak diragukan lagi, kontribusi Republik Indonesia sangat penting dan krusial,” pujinya.
Pertemuan strategis ini dihadiri oleh tokoh-tokoh penting, antara lain Menteri Haji dan Umrah RI Mochamad Irfan Yusuf, Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid, para duta besar negara sahabat, serta Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya Mangkunegara X, menegaskan betapa tinggi nilai politis pertemuan Liga Muslim Dunia dengan Indonesia. (IB)

