Karawang, Demokratis
Seorang kepala sekolah sudah seyogiaya memberikan contoh yang baik terhadap guru dan murid-muridnya. Namun jika seorang kepala sekolah masuknya hampir setiap hari pukul 08.00 Wib bahkan di atas pukul 08.00 Wib, apa kata dunia? Padahal masuk sekolah pukul 07.00 Wib. Hal ini terjadi di SD Negeri Adiarsa II Babakanjati, Kelurahan Adiarsa Timur yang dipimpin oleh Hj Rukmini.
Menurut informasi bahwa Hj Rukmini menjabat Kepsek SD Adiarsa II sudah berlangsung selama dua tahun dan ironisnya baru tiga kali memimpin upacara di SD tersebut. “Setahu saya ibu Rukmini sudah dua tahun menjadi kepala sekolah di SD ini, tapi yang namanya upacara baru tiga kali dia lakukan,” kata sejumlah sumber seraya menambahkan bahwa selama dua tahun menjabat, kepala sekolah selalu telat masuk. “Paling cepat dia masuk kerja jam 08.00 Wib,” tuturnya.
Belum lupa dari ingatan kita baru-baru ini Kepsek SD Adiarsa II juga tersangkut kasus Pungli dan sampul raport. Sehingga ia sempat diperiksa oleh tim Saber Pungli tapi kasus ini tidak diteruskan karena menurut Kadisdikpora kasus Pungli tersebut sudah diselesaikan.
Hj Rukmini masih diberikan kesempatan untuk tidak mengulangi kembali perbuatan yang mencoreng citra lembaga pendidikan. Oleh karena itu, atas kurangnya kedisplinan oknum Kepsek SD Adiarsa II itu diharapkan Kadisdikpora Karawang, H Asep Junaedi melakukan tindakan tegas terhadap oknum SD Adiarsa II itu. Karena sikap seorang kepala sekolah tidak memberikan contoh sebagai pemimpin yang baik.
Buktinya Demokratis hadir di SD Negeri Adiarsa II pukul 07.30 Wib, namun hingga pukul 08.06 Wib, kepala sekolah belum juga menampakkan batang hidungnya.
Menurut seorang guru yang duduk sendiri di kantor Tata Usaha, kehadiran Hj Rukmini tak dapat dipastikan. “Tapi selama ini dia tak pernah masuk di bawah jam 8,” katanya jujur.
Sangat disayangkan pihak pengawas Korwil Pendidikan Sekolah Dasar Karawang Timur tidak jeli melihat dan mengawasi Kepsek SD Adiarsa II yang masuk sekolah selalu telat.
Selain itu, menurut informasi, ada dua anak kepala sekolah yang mengajar di SD Adiarsa II. “Yang satu ngajar di kelas tiga dan yang kedua Ekskul setiap hari Sabtu. Kalau begini terus sikap seorang kepala sekolah, bagaimana nasib ratusan murid-muridnya?” ucap sejumlah sumber yang tak mau disebut namanya. Sementara jumlah guru yang mengajar sembilan orang. Namun hanya dua orang ASN, termasuk Hj Rukmini. (JS)