Kabupaten Tasikmalaya, Demokratis
Seperti pernah diberitakan melalui online dan cetak di media ini (27/7/2023) tentang Sosialisasi Program Penurunan Stunting Jasdolis Payung (Jaminan Asupan Gizi, Sanitasi dan Dokter Spesialis Mapay Kampung) Dinas Kesehatan Kabupaten Tasikmalaya di hotel berbintang yang hanya menghamburkan anggaran yang sifatnya baru tahap sosialisasi saja. Program ini merupakan Bantuan Keuangan Provinsi Jawa Barat dengan total anggaran sebesar Rp9 miliar lebih yang akan dilaksanakan selama 3 bulan ke depan. Tujuannya untuk menurunkan stunting di Kabupaten Tasikmalaya.
Dengan adanya baru tahap sosialisasi di Hotel Berbintang itu, Kabid Pelayanan Kesehatan dan Pengendalian Penduduk Dinkes Kabupaten Tasikmalaya Hj. Iyen Nuryani menampik jika kegiatan yang sudah dilaksanakan kemarin tidak menghamburkan anggaran, ini semata menggunakan anggaran sesuai dengan porsinya.
“Kami melaksanakan kegiatan sosialisasi itu memang porsinya di hotel. Kami tidak berani menggunakan anggaran tidak pada peruntukannya. Ini tidak menyalahi anggaran dan porsinya,” dalihnya.
Di tempat yang sama, Otong selaku Pengelola Gizi sekaligus PPTK dalam sosialisasi itu mengatakan, dipilihnya hotel berbintang itu, karena mendesak hotel yang lain penuh.
“Dalam sosialisasi ini juga kita sertakan Ketua TPPS desa karena ada kesepakatan dan komitmen dengan Dinas Kesehatan itu sendiri,” sebutnya.
Dalam Program Jasdolis Payung ini, lanjut dia, pihaknya mendapat kucuran dana Banprov Jawa Barat sebesar Rp9.976.220.000 (sembilan miliar sembilan ratus tujuh puluh enam juta dua ratus dua puluh ribu rupiah).
“Kalau disebut menghamburkan anggaran, kita punya anggaran lebih dari 9 miliar. Dan kegiatan ini selama 3 bulan. Pertemuan kemarin itu cuma menghabiskan 13 juta rupiah,” jelasnya.
Dirinya juga merinci, kucuran dana Banprov Rp9 miliar lebih itu untuk sosialisasi Rp31.500.000, pengadaan PMT bagi 820 anak usia 1 sampai 2 tahun di titik lokasi 74 desa Rp2.214.000.000, mendatangkan dokter spesialis ke desa Rp1.143.000.000, untuk edukasi dan demo masak Rp1.032.500.000, monev lintas sektoral desa Rp380.920.000, serta untuk sanitasi totalnya Rp9.960.000.000, untuk pembangunan sanitasi Rp2.000.000, untuk 20 KK dengan sasaran 74 desa.
“Asupan dan sanitasi diperbaiki, ini yang baru di Jawa Barat. Kita mendatangkan dokter spesialis kandungan dan anak untuk percepatan penurunan stunting di Kabupaten Tasikmalaya,” urainya. (Eddinsyah)