Jakarta, Demokratis
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) telah menyelesaikan pembangunan kembali Pasar Aksara di Kota Medan, Sumatera Utara yang sempat terbakar pada tahun 2016 lalu. Lokasi Pasar Aksara baru berada di Kabupaten Deli Serdang di Jalan Mesjid, kawasan Medan Estate atau sekitar 5 km dari lokasi pasar lama yang berada di Simpang Jalan Aksara, Kota Medan.
Staf Ahli Menteri PUPR Bidang Teknologi, Industri dan Lingkungan sekaligus Juru Bicara Kementerian PUPR Endra S. Atmawidjaja mengatakan bahwa semua prasyarat fisik pasar sudah terpenuhi, sehingga saat ini merupakan saat yang tepat bagi para pedagang mulai mengisi dan memanfaatkan Pasar Aksara ini untuk berjualan dan berusaha. “Saya mendapat kabar dari Pemerintah Kota Medan bahwa Pasar berangsur terisi oleh pedagang, semoga bisa lebih cepat dan banyak keuntungan dan kemakmuran yang bisa diraih di sini,” terang Jubir Endra.
Kepala Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Sumatera Utara Ditjen Cipta Karya Kementerian PUPR Syafriel Tansier mengatakan pembangunan kembali Pasar Aksara dilakukan sejak November 2022 dan selesai pada September 2021. Serah terima kelola oleh Kementerian PUPR kepada Pemerintah Kota Medan telah dilakukan pada Desember 2021.
“Status pasar ini sudah kami serahkelolakan kepada Pemerintah Kota Medan. Selain itu, kita sudah siapkan pasar rakyat yang lebih modern dengan memperhatikan tingkat kenyamanan pedagang dan pembeli, makanya kita berharap pasar ini bisa lebih ramai,” kata Syafriel.
Pembangunan kembali Pasar Aksara dilakukan dengan meningkatkan fungsi pasar sebagai sarana perdagangan rakyat dengan mengedepankan konsep bangunan hijau sehingga menjadi bangunan yang andal, bersih, tertata, dan lebih estetis (tidak kumuh). Bangunan baru Pasar Aksara dibangun di atas lahan seluas 6.388 m2 dengan luas bangunan 11.801 m2.
“Pasar ini dapat menampung sebanyak 707 kios dan lapak, yaitu 217 kios di lantai basement, 172 kios di lantai 1, 198 lapak dan 72 kios di lantai 2, serta 48 lapak di lantai mezzanine. Hingga 9 Februari 2023, yang sudah dihuni pedagang sebanyak 123 kios,” jelas Syafriel.
Selain gedung pasar beserta kios-kiosnya, dibangun juga berbagai fasilitas pelengkap seperti toilet, sarana ibadah, pos jaga, dan kantor pengelola. “Kami berharap pengelola pasar dan pedagang dapat memanfaatkan pasar ini beserta fasilitasnya dengan baik karena harapan kita ada keberlanjutan masa pakai yang lama dari pasar ini,” ujar Syafriel.
Ketua Persatuan Pedagang Pasar Tradisional Sumatera Utara (P3TSU) Pasar Aksara Sugondo Ginting menyampaikan ucapan terima kasih kepada Kementerian PUPR yang telah membangun kembali Pasar Aksara setelah penantian selama kurang lebih 6 tahun sejak pasar yang lama terbakar.
“Karena sudah 6 tahun kami terlunta-lunta, kami sangat antusias dengan pasar ini. Ini benar-benar pasar yang modern, fasilitas sangat jauh berbeda dengan gedung yang lama. Ke depannya kami harap pemerintah setempat khususnya Pemkot Medan dan PUD Pasar agar menuntun kami bekerja sama berkolaborasi untuk memajukan pasar ini,” tuturnya.
Junaidi, salah satu pedagang ikan di Pasar Aksara, juga berharap dengan telah selesai dibangunnya Pasar Aksara yang baru dapat dilanjutkan dengan peningkatan akses menuju pasar. “Kami berharap ada rute angkot yang melewati Pasar Aksara supaya lebih banyak masyarakat yang mampir berbelanja ke pasar ini,” katanya. (Reimon)