Rabu, Oktober 8, 2025

Setoran Deviden BUMD di Subang Hingga Kini Mencapai Rp6 Miliar lebih, Bank Subang Paling Besar Setor Deviden

Subang, Demokratis

Penghimpunan Pendapatan Asli Daerah (PAD) bersumber dari sektor Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) sudah setor deviden sebesar Rp6,05 miliar ke Pemda Subang. Untuk mencapai target hampir Rp10 miliar bagi BUMD di Subang masih ada waktu hingga tiga bulan ke depan.

Kepala Bagian Perekonomian Sekretariat Daerah (Setda) Kabupaten Subang, Muhamad Khairil Syahdu Mukhtar menyampaikan, capaian tersebut berdasarkan laporan setoran dividen dan kontribusi dari sejumlah BUMD milik daerah.

“Kalau dilihat dari laporan, sudah masuk deviden Rp6.053.031.422 dari target Rp9.996.039.251 atau sekitar 60 persen,” ujar Khairil seperti dikutip Pasundan Ekspres, (6/10/2025).

Khairil menyebut, setoran deviden Rp6,05 miliar ini dari berbagagi BUMD. Antara lain berasal dari PT Bank Subang yang telah merealisasikan Rp4,3 miliar dari target Rp4,6 miliar.

Disusul PDAM Subang dengan realisasi Rp1 miliar dari target Rp1,8 miliar, dan PT Subang Energi Abadi sebesar Rp750 juta sesuai target.

Sementara itu, PT BPR KU Jabar dan PT Subang Sejahtera tercatat belum menyetorkan dividen hingga akhir menjelang semester II tahun ini.

“Pemerintah Kabupaten Subang terus mendorong optimalisasi kinerja BUMD agar kontribusinya terhadap PAD semakin meningkat,” ujar Khairil.

Khairil menegaskan, capaian tersebut masih bersifat sementara dan akan terus diperbarui hingga akhir tahun anggaran 2025.

“Kami berharap seluruh BUMD dapat segera menyelesaikan kewajiban setorannya, sehingga target PAD tahun ini bisa tercapai,” ungkapnya.

Bupati Dorong Transformasi BUMD

Bupati Subang, Reynaldy Putra Andita menegaskan pentingnya transformasi BUMD yang tidak hanya fokus pada perolehan laba, tetapi juga menjunjung tinggi etika bisnis serta tata kelola yang baik dan inovatif.

“BUMD dituntut tidak hanya mengejar laba, tetapi juga menerapkan prinsip transparansi, akuntabilitas, dan inovasi. Nilai-nilai tata kelola yang baik adalah fondasi agar BUMD dapat menjadi motor pertumbuhan ekonomi daerah,” ujarnya dalam Rapat Koordinasi dan Evaluasi Kinerja Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Semester I Tahun 2025 di Ciater, beberapa waktu lalu.

Reynaldy mengatakan, Kabupaten Subang tengah berada dalam masa transisi menuju pola pembangunan yang lebih produktif, profesional, dan kolaboratif.

Ia berharap para direksi dan komisaris BUMD dapat mengikuti arah tersebut secara adaptif dan progresif.

“Saya berharap para direksi dan komisaris dapat mengikuti dinamika transisi ini, agar ke depan BUMD kita bisa memberikan sumbangsih nyata terhadap peningkatan pendapatan asli daerah. BUMD harus tumbuh menjadi entitas usaha yang sehat dan memberi dampak signifikan bagi masyarakat,” tegasnya.

Dalam kesempatan itu, Bupati turut menyoroti besarnya peluang BUMD Subang dalam merespons kehadiran dua Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) yang sedang dikembangkan di wilayah Kabupaten Subang. Menurutnya, ini menjadi momentum strategis yang harus dijawab dengan inovasi dan kesiapan internal.

“Potensi BUMD kita banyak dan harus digali lebih dalam. Dengan kehadiran dua KEK maka BUMD harus mampu mengambil peran lebih aktif. Kuncinya adalah kesiapan internal dan kemampuan membaca peluang,” jelasnya. (Abh)

Related Articles

Latest Articles