Jumat, November 22, 2024
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Sikap Fatalistis Dalam Politik

Oleh Masud HMN *)

Gelanggang politik yakni pro dan kontra pada satu partai politik selalu ramai dan menarik. Apa lagi mereka yang punya bawaan aliran yang menonjol pada aspek dimaksud. Tidak mengapa sebab tujuannya baik.

Bagi yang interes adalah jelas pada sikap politik sudah tentu politik adalah sesuatu yang mengasikkan dan menarik. Terutama dalam arena politik praktis yang berkecimpung kekuasaan. Misalnya dalam mendukung  kekuasaan partai politik tertentu.

Kita mengenal sikap politik kekuasaan ada tiga hal, yakni:

Pertama, mendukung yang berkuasa. Hal yang banyak dilakukan. Menjadi gabungan kekuasaan.

Kedua, tidak mendukung atau beroposisi. Biasa karenanya ide yang berlawanan. Berada di luar pemerintahan.

Ketiga, netral, mendukung namun tidak ikut pada yang berkuasa. Sikap ini beroposisi kalau tidak benar. Mendukung pemerintahnya jika benar. Inilah sikap politik yang lazim berlaku dalam politik.

Ketiga tiga sikap tersebut ada hitungan kalkulasinya. Kapan didukung kapan tidak didukung. Kapan netral. Kesemuanya itu ada untung dan ada ruginya.

Ada lagi yang di luar itu dilakukan orang adalah yaitu sikap politik fatalistik. Yaitu tidak mendukung dan tidak beropoisisi. Tidak bertangggung jawab.

Kata Sekretaris Pimpinan Pusat Muhammadiyah Prof Dr Abdullah Mukti tidak boleh dilakukan. Harus ada sikap, apakah mendukung, beroposisi, dan netral. Sikap yang fatalistik yang masa bodoh kata Adullah Mukti adalah sikap tidak bertanggung jawab.

Dia mengungkapkan hal dimaksud di hadapan anggota Muhammadiyah di Yogyakarta. Bagi Abdullah Mukti berbeda pilihan politik tidak masalah. Karena sikap politik asal tujuannnya baik dan untuk kemajuan.

Mukti secara panjang lebar mengungkapkan sikap politik yang masa bodoh bagi kalangan Muhammadiyah. Adanya cara yang masa bodoh alias tidak peduli adalah salah. Yang salah harus dihindari, demikian Abdullah Mukti.

Jakarta, 3 Mei 2024

*) Penulis adalah Dosen Universitas Muhammadiah Prof Dr Hamka (UHAMKA) Jakarta

Related Articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Latest Articles