KBB, Demokratis
Dunia pendidikan merupakan cikal bakal masa depan bangsa sehingga para pendidik pun harus berlomba-lomba untuk meningkatkan anak didiknya menjadi anak yang pintar dan cerdas serta menjadi generasi unggulan, akan tetapi itu pun harus ditunjang dengan fasilitas sarana dan prasarana yang memadai. Begitu halnya dengan SMA Muslimin Cipongkor yang ingin anak didiknya menjadi anak yang pintar, cerdas dan berprestasi di bidang akademik maupun non akademik seperti harapan seluruh pendidik dan orangtua siswa.
Tentu hal tersebut perlu ditunjang dengan sarana dan prasarana guna mencapai harapan itu semua, terlebih dapat mewujudkan cita-cita dan prestasi yang belum tergapai. SMA Muslimin Cipongor saat ini sedang membutuhkan perhatian dan bantuan dari Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Daerah untuk sesegera mungkin dapat memberikan bantuan ruang kelas baru sebanyak 2 lokal karena memang saat ini SMA Muslimin Cipongkor masih kekurangan jumlah kelas untuk mengimbangi julmlah Rombel yang ada dengan jumlah total siswa/siswi 149 orang, juga rehab ruang kelas yang kondisinya sudah sangat memprihatinkan dan kurang memungkinkan untuk dipergunakan kegiatan belajar mengajar, sehingga cukup membuat rasa nyaman serta aman para siswa dan pendidik merasa terganggu yang dapat berimbas pada kegiatan belajar mengajar menjadi kurang efektif dan kondusif.
Saat Demokratis berkunjung ke sekolah SMA Muslimin Cipongkor, Yayat Setiawan SPd selaku Kepala Sekolah menyampaikan harapannya bahwa pihaknya bersama dengan para guru beserta jajaran dan pihak komite sekolah serta para orangtua wali murid memiliki harapan yang lebih kepada Pemerintah Pusat maupun Daerah agar bisa lebih memperhatikan kondisi sarana serta prasarana SMA Muslimin Cipongkor dan sesegera mungki dapat memberikan bantuan untuk kekurangan ruang kelas baru dan rehabilitasi untuk ruang kelas serta beberapa prasarana yang sangat dibutuhkan oleh sekolah ini.
“Karena siswa-siswi di sekolah kami harus belajar dengan tenang tanpa harus ada perasaan khawatir dengan keadaan bangunan yang sudah tidak layak dipergunakan untuk kegiatan belajar mengajar,” ujar Yayat Setiawan SPd selaku Kepala Sekolah SMA Muslimin Cipongkor. (Idan Supyandi)