Mataram, Demokratis
Seluruh SMA sederajat di NTB, diputuskan menggelar pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas. “Kami sudah memulainya awal pekan ini, tepatnya Senin tanggal 16 Agustus,” ungkap Kepala Dinas Dikbud NTB H Aidy Furqan, (17/8/2021).
Keputusan itu berdasarkan hasil konsultasinya dengan Ketua Gugus Tugas Penanganan Covid-19 NTB Hj Sitti Rohmi Djalillah. “Beliau menyampaikan dengan tegas, sekolah-sekolah harus menerapkan prokes (protokol kesehatan, red) secara ketat,” kata pria bergelar doktor ini.
Terakhir berkonsultasi dengan Asisten III Setda NTB Hj Nurhandini Eka Dewi. “Beliau mengatakan, dikbud tidak perlu mengeluarkan edaran lagi, cukup membuat SOP (Standar Operasional Prosedur, red),” sambungnya.
Aturan terkait menyebut, PTM terbatas, dilaksanakan dengan kapasitas maksimal 50 persen. Kecuali untuk SDLB, MILB, SMPLB dan SMLB, MALB maksimal 62 persen sampai 100 persen. Dengan menjaga jarak minimal 1,5 meter dan maksimal lima peserta didik per kelas.
Selanjutnya bagi satuan pendidikan pada tingkat PAUD, maksimal 33 persen dengan menjaga jarak minimal 1,5 meter dan maksimal lima peserta didik per kelas.
“Ini kami sebut dengan pola terbatas, meski begitu kami harapkan aktivitas pembelajaran setidaknya mendekati maksimal,” kata dia.
Ia menekankan, selama pemberlakuan PTM terbatas, kepala sekolah harus memprioritaskan peserta didik kelas awal. Seperti kelas X SMA, SMK, dan SMALB. Kelas I dan II SDLB dan juga kelas VII SMPLB.
“Juga diprioritaskan praktikum bagi anak-anak SMK, kami berikan mereka ruang untuk mendapatkan hak layanan pendidikannya,” ujar Aidy.
Selama pelaksanaannya, sekolah diminta tetap mengaktifkan Tim Satgas Penanganan Covid-19 dari internal sekolah. Di saat bersamaan terus berkoordinasi dengan puskesmas atau layanan kesehatan terdekat. “Ini untuk mengantisipasi segala sesuatunya, kami harapkan kepala sekolah bisa memantau dan segera melaporkan apa pun kondisinya ke kami,” tandasnya.
Terpisah, Asisten III Setda NTB Hj Nurhandini Eka Dewi mengatakan, Pemprov NTB akan terus memantau dan mengevaluasi PTM terbatas SMA sederajat. “Kita evaluasi per dua pekan, kita lihat apakah kasus positif Covid-19 ada kenaikan berapa persen setelah kegiatan ini dibanding sebelumnya atau tidak,” tegas dia. (Red/Dem)