Indramayu, Demokratis
Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 1 Lohbener, Kecamatan Lohbener, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, menyanggah atau memberikan klarifikasi soal informasi yang telah tersiar terkait pihak sekolah yang diduga melakukan penahanan ijazah dan pungutan liar (pungli) kepada siswanya yang akan melaksanakan proses perpisahan siswa atau pawidya pada beberapa bulan silam.
Informasi kurang sedap yang beredar itu pun direspons positif oleh Hadi Purnawan, saat ditemui di ruang kerjanya, pada Jumat (1/11/2024). Pihaknya memberikan klarifikasi berupa hak jawab dengan penjelasan panjang kepada media ini, bahwa SMAN 1 Lohbener tidak pernah memberikan aturan ruet atau mempersulit peserta didiknya yang telah lulus ketika ingin mengambil ijazah di sekolahannya.
Penjelasan itu sejalan dengan Peraturan Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Sekjen Kemendikbud) Ristek RI Nomor 1 Tahun 2022 yang menyebutkan bahwa satuan pendidikan dan dinas pendidikan tidak diperbolehkan untuk menahan atau tidak memberikan ijazah kepada pemilik ijazah yang sah dengan alasan apapun.
“Selama ini pihak sekolah tidak pernah melakukan penahanan ijazah. Bagi peserta didik yang telah menjadi alumni jika membutuhkan ijazahnya maka bisa dapat diambil tanpa harus menerima hal-hal yang memberatkan murid atau wali murid dari sekolah,” sanggah Hadi sambil menunjukan daftar nama siswa yang telah mengambil ijazah di sekolah.
Hadi menambahkan, selain isu yang beredar perihal sekolah yang menahan ijazah, pihak sekolah pun dikabarkan melakukan dugaan pungli kepada peserta didiknya dengan motif bagi siswa yang masih memiliki tunggakan pembayaran selama ini yang belum diselesaikan dengan pihak sekolah.
“Jika memang ada tunggakan atau kewajibannya yang belum dituntaskan, maka siswa atau wali murid bisa datang ke sekolah dengan membangun komunikasi yang baik secara persuasif dan kekeluargaan. Pada prinsipnya selama saya mengabdi di sini, pihak sekolah belum pernah melakukan hal yang dimaksud,” tegas Hadi.
Di waktu dan tempat serupa, penjelasan yang didapat dari Kepala Sekolah (Kepsek) SMAN 1 Lohbener, Andry Herdyana, S. Pd. M. Pd, ihwal duduk persoalan yang tengah terjadi di tempatnya mengabdi saat ini, Andry selaku kepsek meresponsnya dengan arif dan bijaksana.
Ia sangat menginginkan kepada semua pihak yang terkait untuk ikhlas memberikan dukungan berupa tenaga, pikiran, terobosan serta informasi yang bijak kepada masyarakat Indramayu dan publik. Sebagaimana yang telah dijelaskan dan diuraikan oleh Hadi di atas.
“Saya ingin membuktikan kepada masyarakat sekitar dengan bekerja dan menjaga nama sekolah ini tetap baik. Semua pihak sudah saya berikan penjelasan dengan sebaik-baiknya,” harap Kepsek kepada masyarakat melalui media ini. (RT)