Tapteng, Demokratis
Civitas SMAN 1 Matauli Pandan, Kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng), Provinsi Sumatera Utara, mengikuti upacara Peringatan Hari Kesaktian Pancasila yang dilaksanakan di Monumen Pancasila Sakti, Lubang Buaya, Jakarta Timur, Kamis, 1 Oktober 2021, pada pukul 08.00 WIB. Tahun ini, tema yang diangkat adalah “Indonesia Tangguh Berlandaskan Pancasila”.
Kegiatan melalui live streaming kanal youtube Kemendikbud RI ini dipusatkan di gedung Gymnasium SMAN 1 Matauli Pandan, dengan tetap mengedepankan protokol kesehatan (prokes), serta disesuaikan dengan sistem Pembelajaran Tatap Muka (PTM). Rangkaian acara demi acara yang diawali dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya, mengheningkan cipta, pembacaan teks Pancasila, pembacaan Pembukaan UUD 1945, kumandang hymne Andhika Bhayangkari hingga pembacaan doa, diikuti dengan khikmad dan tertib.
Usai mengikuti upacara Peringatan Hari Kesaktian Pancasila, civitas SMAN 1 Matauli menggelar nonton bareng (nobar) film pendek G30S/PKI. Walau dikemas dengan sederhana, antusias tinggi diperlihatkan tenaga pendidik dan kependidkan, pengurus sekolah serta siswa, saat menonton film G30S/PKI. Untuk pegawai yang tidak bertugas, mengikuti kegiatan melalui daring dari rumah masing-masing.
Plt Kepala SMAN 1 Matauli Pandan, Deden Rachmawan SPd MM mengatakan, Peringatan Hari Kesaktian Pancasila yang dilaksanakan didasarkan atas Surat Sekretaris Mahkamah Agung RI Nomor 2118/SEK/HM.01.2/9/2021 tanggal 29 September 2021 dan Surat Sekretariat Daerah Provinsi Sumatera Utara Nomor 003.3/9438/2021.
Upacara peringatan dan nontong bareng (nobar) film pendek G30S/PKI, bertujuan untuk menanamkan dan meningkatan rasa nasionalis dalam kehidupan siswa sehari-hari. Diharapkan, siswa akan senantiasa membulatkan tekad mempertahankan dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila sebagai sumber kekuatan. Dengan semangat kebersamaan yang dilandasi oleh nilai-nilai luhur Pancasila, bangsa Indonesia akan selalu dapat memperkokoh tegaknya Negara Kesatuan Republik Indonesia.
“Peringatan Hari Kesaktian Pancasila perlu dijadikan momentum untuk merefleksikan hal-hal yang telah dan harus dilakukan untuk menjadikan Indonesia sebagai bangsa yang tangguh di masa kini dan masa yang akan datang,” kata Deden Rachmawan.
Deden memaparkan, sebagai dasar negara dan ideologi, Pancasila telah menunjukkan kesaktiannya bahwa tidak akan tergantikan oleh paham apa pun. Pancasila tidak boleh lagi terancam dengan paham-paham dan juga ideologi yang ingin menggantikan kedaulatannya. Ia meyakini, dengan semangat kebersamaan yang dilandasi oleh nilai-nilai luhur ideologi Pancasila, pelajar sebagai generasi penerus bangsa akan dapat memperkokoh tegaknya NKRI.
“Selaku bagian dari bangsa Indonesia, pelajar bisa turut mengamalkan nilai-nilai Pancasila dengan cara menerapkan 6 profil pelajar Pancasila yakni, beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia, berkebinekaan global, gotong-royong, mandiri, bernalar kritis, dan juga kreatif,” pungkas Deden. (MH)