Serang, Demokratis
Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 4 Kota Serang, Provinsi Banten, terus melakukan penataan dan pembenahan untuk memenuhi delapan standar nasional pendidikan (SNP) sesuai dengan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2013.
Hal tersebut dilakukan untuk mengikuti perkembangan jaman revolusi industri 4.0, sehingga sekolah perlu menerapkan metode pembelajaran terkini guna menghasilkan siswa yang unggul dan berdaya saing.
SMA Negeri 4 Kota Serang yang memiliki motto “Berdoa-Bekerja-Bermutu“ terus melakukan pembenahan untuk meningkatkan mutu pendidikan melalui sistem pengendalian mutu internal (SPMI) sesuai dengan visi sekolah: “Mewudkan Peserta Didik Berakhlaq Mulia, Berprestasi, Kompetitif, Visoner dan Berwawasan Lingkungan”.
Untuk mencapai visi tersebut, SMA Negeri 4 Kota Serang yang berada di Jl Raya Banten No Km 5, Kasemen, Kecamatan Kasemen ini, menyiapkan tenaga pendidik yang selain sesuai dengan bidang juga dapat memotivasi siswa agar selalu rajin belajar baik di sekolah maupun di rumah.
“Karena peran dari seorang tenaga pendidik sangatlah penting untuk mendidik generasi-generasi penerus yang berkualitas yang mampu membangun negaranya dan dapat bersaing dalam kancah internasional,” ungkap Kepala SMAN 4 Kota Serang, Drs H Ade Suparman MPd, saat ditemui di ruangannya, baru-baru ini.
Selain itu, Ade juga mengatakan bahwa sarana prasana pendidikan di SMAN 4 Kota Serang terus ditingkatkan sehigga kegiatan belajar mengajar dapat berjalan dengan optimal.
“Sekolah harus mempertimbangkan secara seksama dalam melengkapi sarana dan prasarana sekolah dengan tujuan agar proses belajar mengajar dapat berjalan dengan lancar. Peserta didik, guru maupun tenaga kependidikan memiliki hak dan kesempatan untuk menggunakan dan mengembangkan sarana dan prasarana sekolah yang tersedia sehingga mampu menunjang proses pendidikan di sekolah,” katanya.
Menurutnya, sarana dan prasarana merupakan faktor pendukung yang sangat penting dalam dunia pendidikan selain tenaga pendidik. Pendidikan tidak akan pernah bisa berjalan dengan baik tanpa adanya sarana dan prasarana yang memadai.
“Sarana dan prasarana tidak akan dapat terpenuhi tanpa adanya manajemen yang dijalankan dalam lembaga pendidikan yang terkait dan dengan adanya manajemen sarana dan prasarana pendidikan akan berjalan untuk proses pembelajaran,” pungkasnya. (Ruslan)