Karawang, Demokratis
Pandemi Covid-19 yang tidak memungkinkan melakukan kegiatan belajar mengajar berlangsung secara normal tidak menghalangi SMKN 3 Karawang, Jawa Barat, memberikan pembelajaran yang maksimal lewat metode pembelajaran jarak jauh (PJJ). Meskipun awalnya memiliki kendala karena 48 murid tidak mampu membeli handphone tapi kini semua sudah dapat teratasi setelah difasilitasi oleh pihak sekolah.
“Sekolah siap memfasilitasi menggunakan laptop yang ada di sekolah, dan pinjam buku paket untuk dibawa ke rumah. Dan para wali kelas siap mengantar modul pembelajaran ke rumah masing-masing siswa. Intinya siswa tetap dapat mengikuti kurikulum khusus di masa pandemi virus corona, tahap penyesuaian normal baru ini,” kata Kepala SMKN 3 Karawang, H Lili Suhenda SPd MPd di ruang kerjanya, belum lama ini.
H Lili Suhenda mengungkapkan dari keseluruhan siswa kelas X s/d XII ada 1.554 orang, terdiri dari Kelas X 15 rombongan belajar dan Kelas XI dan XII masing-masing 14 rombel, dengan tenaga pengajar 96 orang sudah termasuk tata usaha (administrasi) 25 orang di antaranya aparatur sipil negara (ASN) dan selebihnya honorer.
SMKN 3 Karawang dengan penuh semangat selalu memberikan motivasi dan inovasi kepada murid-murid agar kedepannya memiliki satu keunggulan khusus agar bisa langsung berusaha ataupun bekerja di perusahaan yang membutuhkannya.
“48 orang siwa dinyatakan tidak memiliki HP android, ini perlu perhatian sekolah. Mereka diperkenankan untuk foto copy, menggunakan laptop, buku paket yang tersedia di sekolah dapat dibawa pulang ke rumah,” ungkapnya.
Menurutnya, SMKN 3 Karawang memiliki lima kejuruan yakni, teknik bisnis sepeda motor, teknik audio visual, teknik komputer jaringan, otomatisasi tata kelola perkantoran, akuntansi keuangan dan lembaga. Dan saat pandemi Covid-19 ini menggunakan sistem pembelajaran blok, satu pelajaran diselesaikan dalam satu semester untuk semua kelas.
“Dan tatap muka mudah-mudahan dapat dilaksanakan bulan September 2020 setelah adanya rekomondasi dari Gugus Tugas Covid-19, karena sekarang Karawang masih zona kuning,” sebut Lili.
Di SMKN 3 Karawang, tambah Lili, murid mengutamakan praktek dari pada teori karena orientasinya agar setiap murid yang telah menyelesaikan pendidikan akademisinya diharapkan dapat langsung mandiri (buka usaha) ataupun siap pakai di perusahaan sesuai keahlian masing-masing.
“SMKN 3 Karawang dengan penuh semangat selalu memberikan motivasi dan inovasi kepada murid-murid agar kedepannya memiliki satu keunggulan khusus agar bisa langsung berusaha ataupun bekerja di perusahaan yang membutuhkannya,” pungkasnya. (Js)