Jumat, September 20, 2024

SMKN 6 Malang Raih Medali Emas di Ajang World Youth Invention and Innovation Award

Malang, Demokratis

Perwakilan dari SMKN 6 Malang yaitu Novi Ayu Wulandari, Naufal Allamsyah, Muhammad Yusuf Rizky Nurfadillah, Melinda Oktavian Ardani, dan Silviana Khotijah berhasil meraih gold medal/medali emas dalam ajang World Youth Invention and Inovation Award (WYIIA) di Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta pada 26 Agustus 2022 lalu.

Mereka didampingi oleh dua pembimbing yaitu Sulaiman Sulang, S.S,.M.AP dan Iswahyudi, S.Pd.

World Youth Invention and Innovation Award (WYIIA) adalah sebuah ajang perlombaan bertaraf internasioal yang pada tahun 2021 diselenggarakan oleh Indonesian Young Scientists Association (IYSA). Dalam ajang ini tim SMKN 6 Malang mendaftar dalam kategori lingkungan/environment.

Selama dua pekan tim ini mempersiapkan diri ke ajang WYIIA. Mulai dari pemantapan materi hingga bagaimana cara berpresentasi yang benar.

“Ini pertama kalinya bagi SMKN 6 Malang mengikuti ajang perlombaan secara offline setelah dua tahun lamanya hanya dapat mengikuti secara online karena adanya pandemi,” jelas Sulaiman.

Ide inovasi yang mereka usung adalah “Sampah Mart” yakni suatu program kewirausahaan yang menyediakan kebutuhan pokok seperti sembako dan alat tulis sekolah. Pada program ini menggunakan alat transaksi/alat pembayaran berupa sampah, jadi tanpa uang cash.

“Saat di sana kami juga ditanya oleh juri kenapa memilih untuk mengangkat ide Sampah Mart ini,” jelas Novi Ayu Wulandari, anggota tim SMKN 6 Malang.

Dijelaskan, mereka memanfaatkan sampah sampah anorganik karena di jumlah sampah anorganik yang semakin lama semakin tinggi nilai penyebarannya. Nah, dari pada dibuang disembarang tempat lebih baik sampah tersebut ditukarkan pada program Sampah Mart ini menjadi barang bernilai ekonomis seperti sembako maupun alat tulis sekolah.

“Selain memudahkan masyarakat dan warga sekolah SMKN 6 Malang untuk membeli kebutuhan pokok dan alat tulis sekolah, program ini juga dapat mengatasi permasalahan lingkungan mengenai sampah yang beredar luas,” ungkapnya.

Menurut Novi, untuk program Sampah Mart sendiri mulai dijalankan pada tahun 2020. Tetapi sempat berhenti karena adanya pandemi. Namun dari penjelasan Novi, untuk jenis sampah yang dapat ditukarkan pada program Sampah Mart ini hanya berupa sampah anorganik seperti kertas, kardus, dan plastik.

“Senang dan bangga sekali rasanya dapat mengikuti ajang perlombaan WYIIA tingkat internasional ini. Di sana kami juga bisa berkomunikasi dengan tim Indonesia lainnya juga dapat melihat inovasi-inovasi dari tim lain,” kata Novi.

Apalagi ia juga pertama kali mengikuti perlombaan internasional dan berhasil meraih medali emas sebagai perwakilan dari SMKN 6 Malang.

Dari hasil ini kemungkinan besar mereka akan mengembangankan inovasi Sampah Mart ini dengan lebih memperluas ide, misalnya membuat tas dari karung bekas yang dijahit dan dihias semenarik mungkin.

Kepala SMKN 6 Malang Sidik Priyono berharap bahwa ke depannya nanti akan ada inovasi-inovasi dari siswanya yang bisa bersaing dalam perlombaan tingkat internasional. (Sulaiman Sulung)

Related Articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Latest Articles