Kota Banjar, Demokratis
Sejumlah siswa maupun orangtua mengaku sangat kecewa dengan SMPN 4 Banjar karena pendaftaran penerimaan peserta didik baru (PPDB) di lembaga pendidikan tersebut menimbulkan polemik.
Banyak siswa SD yang lulus hendak melanjutkan pendidikannya di SMPN 4 Banjar tidak diterima karena pendaftaran harus menentukan satu dari empat pilihan, yakni: sistem zonasi, prestasi, perpindahan orangtua maupun afirmasi.
Adanya bentuk pilihan dalam proses pendaftaran ini pun menimbulkan banyak permasalah sehingga orangtua siswa ketika anaknya tidak diterima di sekolah tujuan pun mempertanyakan pihak sekolah dasar yang mendaftarkan secara kolektif oleh guru wali kelas mereka.
Kepala SMPN 4 Banjar Drs Ace Maman Setiaman MPd saat dikofirmasi mengaku pihaknya juga sangat menyangkan siswa berprestasi tidak bisa diterima di sekolah mereka karena disebabkan pendaftaran yang salah jalur.
“Kami pihak sekolah sudah mengundang sejumlah SD yang masuk zona 2, kami sudah sosialisasi Perwal PPDB, dan kami juga sudah menjelaskan sesuai Perwal semua jalur dan kuota sudah disampaikan pada saat sosialisasi dan untuk segala informasi kami buat WA grup PPDB yang anggotanya guru-guru SD untuk komunikasi,” jelas Ace, Sabtu (17/7/2021).
Sementara itu, terkait pelaksanaan PPDB di SMPN 4 Banjar, Kabid Dikdas Ahmad Yani saat dihubungi lewat Whatsapp mengatakan bahwa jika merujuk kepada Permendikbud Nomor 1 Tahun 2021, SMP 4 Banjar justru sudah mengakomodir siswa-siswa yang punya prestasi dengan mengalokasikan adanya jalur prestasi.
“Padahal kalau merujuk ke Permendikbud justru di sana di pasal 10 dinyatakan jalur prestasi itu sisa dari 3 jalur yang disiapkan yaitu zonasi, afirmasi dan perpindahan orangtua. Artinya sekolah dalam PPDB boleh meniadakan jalur prestasi dengan mengutamakan zonasi. Namun yang saya lihat SMP 4 Banjar mengakomodir siswa yang ingin mendaftar dari jalur prestasi dengan membuka jalur tersebut. Insya Allah SMPN 4 sudah melaksanakan PPDB sesuai aturan,” jelasnya.
Digitaliasi secara sistematis jika tidak dibarengi dengan suatu kebijakan dan sosialiasi yang tepat ternyata dapat membuat proses menjadi lebih rumit dan kejam serta tanpa toleransi. (Den/Jun)