Bogor, Demokratis
Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU 34-16-808) di wilayah Pangkalan 10 Desa Limusnunggal, Kecamatan Cileungsi, Kabupaten Bogor, diduga kerap menjual bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi jenis solar ke perusahaan/industri.
“Untuk menghindari sorotan masyarakat, mereka menggunakan mobil boks dan diduga kuat dijual ke perusahaan,” ujar sumber Demokratis berinisial AS, Sabtu (25/5/2024).
Menurutnya, praktik penjualan BBM bersubsidi ini biasanya dilakukan menjelang sore hingga tengah malam.
“Mobil boks besar itu sering kelihatan keluar-masuk selepas waktu dzuhur sampai jam 12:00 malam,” imbuhnya.
Lebih lanjut, kata AS, penyebab kelangkaan pasokan BBM salah satunya karena pendistribusian BBM di SPBU sering disalahgunakan.
“Makanya enggak heran kalau terjadi kelangkaan karena disalahgunakan,” jelas AS.
Karena itu dia berharap APH aparat penegak hukum dari kepolisian dan Dinas ESDM untuk melakukan pengawasan dan menindak lanjuti oknum pengelola SPBU yang menjual BBM ke perusahaan tersebut.
“Praktik penjualan seperti ini jangan dibiarkan dan harus segera ditindak tegas untuk itu, baik pihak kepolisian maupun pihak terkait lainnya agar segera turun ke lapangan secepatnya sebelum muncul pemberitaan yang kedua kalinya. Tangkap dan penjarakan!” tegasnya. (Ruslan AG)
