Sabtu, November 23, 2024
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Statement “Banyak Orang Gila” Oleh Cabup, Demokrat: Mungkin Terpleset Lidah

Pakpak Bharat, Demokratis

Partai Demokrat memberikan tanggapan terkait ucapan salah satu calon bupati Pakpak Bharat yang menuding banyak orang gila di salah satu desa, saat berkampanye.

Berdasarkan pantauan di media sosial, rekaman salah satu calon bupati menuding banyak orang gila di sekitaran lokasi kampanye. Ia juga menyarankan agar masyarakat di sana banyak-banyak berdoa. Video tersebut dibagikan netizen di grup Facebook untuk Pilkada Pakpak Bharat maupun beranda pribadi.

“Dalam kapasitas pribadi maupun sebagai calon bupati, tentu ini tidak tepat, kecuali ada datanya, sumbernya jelas dan bisa dirinci. Kalau tidak, kan, ya, tudingan atau menghakimi jadinya. Itu maka kami sangat menyayangkan ucapan tersebut,” ujar Ketua Badan Komunikasi Strategis partai Demokrat Julwanri Munthe kepada awak media, Rabu (11/11/2020).

Menurut alumni Ilmu Politik USU tersebut, wajar jika masyarakat geram dan tidak terima tudingan tersebut sehingga netizen marah. Karena masyarakat di sekitar lokasi kampanye merasa tidak ada persoalan sebelumnya, termasuk soal perilaku menyimpang/tidak waras, soal beribadah maupun berdoa.

“Kalau tidak salah lokasinya di Desa Aornakan, Kecamatan PGGS. Beberapa kali kita ke sana, ya, baik-baik saja. Tempat ibadah juga selalu ramai dan tidak ada masalah, lah. Intinya, aman dan tentram,” tutur Julwanri.

Menurutnya, hal ini mungkin terjadi karena salah ucap. Sebab, ada seseorang yang mengingatkan dirinya dengan cara menepuk pundak. “Jadi bisa saja memang beliau (Franc Berhard-red) ‘terpeleset lidah’, karena memang di video kita melihat ada reaksi dari seorang wanita di sampingnya yang kalau tidak salah adalah istri beliau seperti menepuk pundak, mungkin untuk mengingatkan. Walaupun itu asumsi kami, bisa saja tidak atau gerakan biasa,” tambahnya.

“Jadi tetap dari kami partai Demokrat, mengajak masyarakat untuk terlebih dahulu memaafkan, sekaligus mendoakan agar di kemudian hari beliau lebih arif dan tidak lagi menghakimi siapa pun di mana pun, tetapi berdasarkan data dan fakta,” tutup Julwanri. (Frengki Berutu)

Related Articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Latest Articles