Rabu, Agustus 13, 2025

Subang Daerah Lumbung Padi Terancam Krisis Pangan, Bupati Subang Minta Normalisasi Saluran Air Sekunder dan Sipon Jatireja

Subang, Demokratis

Bupati Subang, Reynaldy Putra Andita BR, S.IP memimpin Rapat Koordinasi Percepatan Penanganan Kekeringan di Wilayah Pantura Kabupaten Subang yang digelar di Aula Kecamatan Pusakanagara, (12/8/2025).

Kekeringan yang melanda wilayah Pantura telah berdampak pada 1.843 hektare areal persawahan dan mengancam keberlangsungan produksi pangan serta kesejahteraan petani, khususnya di Kecamatan Pusakanagara, Pusakajaya, Pamanukan, Compreng dan Legonkulon.

Asisten Daerah Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat, H. Rahmat Efendi, dalam laporannya menyebutkan beberapa penyebab permasalahan kekeringan, antara lain pendangkalan saluran air sekunder dan perlunya penyempurnaan Siphon Jatireja.

“Penyebabnya antara lain pendangkalan beberapa saluran air sekunder, serta Siphon Jatireja yang perlu penyempurnaan kembali, sehingga pasokan air untuk pertanian di wilayah hilir menjadi terbatas,” jelas Rahmat Efendi.

Sementara itu, Bupati Subang yang akrab disapa Kang Rey menegaskan permintaan percepatan penanganan kepada instansi terkait.

“Kami sangat memohon kepada Kepala BBWS Citarum agar segera dilakukan normalisasi pada saluran sekunder yang menjadi titik hambatan air. Permasalahan ini salah satunya disebabkan oleh pendangkalan di saluran sekunder yang mengakibatkan aliran air ke persawahan terhambat,” tegas Kang Rey.

Kang Rey juga mengingatkan bahwa Kabupaten Subang memegang peran vital dalam ketahanan pangan nasional.

“Kabupaten Subang merupakan lumbung padi nasional. Banyak daerah yang menggantungkan pasokan pangan pada Kabupaten Subang,” ujarnya.

Kepada PJT II, Kang Rey meminta penjadwalan ulang masa tanam agar permasalahan kekurangan air tidak berulang.

“Saya mohon kepada PJT II untuk menjadwalkan kembali masa tanam di wilayah persawahan, sehingga kekurangan air pada masa panen tidak terjadi lagi ke depannya,” kata Kang Rey.

Lebih lanjut, Kang Rey menekankan pentingnya menggabungkan perbaikan infrastruktur dengan manajemen tanam yang tepat.

“Bagaimanapun, ketika sungainya sudah dinormalisasi dan sistem sudah diperbaiki, jika musim tanamnya tidak disesuaikan maka permasalahan ini akan terulang. Jangan sampai ada kecamatan yang dikorbankan. Maka lakukanlah jadwal tanam yang baik,” pungkasnya.

Turut hadir TP2D Kabupaten Subang, Para Kepala OPD terkait, General Manager Wilayah PJT II Subang, Perwakilan BBWS Citarum, Camat Pusakanagara, Camat Pusakajaya, Camat Legonkulon, Camat Compreng, Camat Pamanukan, dan para tamu undangan lainnya. (Abdulah)

Related Articles

Latest Articles