Indramayu, Demokratis
Sutarno (45 tahun) nelayan warga Desa Karangsong, Kecamatan Indramayu, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, mempertanyakan 1.000 paket bantuan Sembako yang dibagikan di kantor Dinas Perikanan dan Kelautan (Diskanla) Indramayu pada Rabu (17/3/2021).
Sebab, menurutnya, paket bantuan Sembako tersebut ditengarai berasal dari Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) saat Menteri KKP Sakti Wahyu Trenggono melakukan kunjungan kerja ke TPI Karangsong dan tambak garam rakyat di Krangkeng Indramayu, Minggu (13/3/2021) lalu.
Paket bantuan sembako yang berwadah tas hitam dengan logo “DJPT Sembako” tersebut seharusnya dibagikan khusus untuk warga nelayan, namun keterangan yang didapat di lingkungan Diskanla bahwa sejumlah 1.000 paket akan dibagikan sebanyak 500 paket ke pihak partai politik.
Lalu pada saat pembagian, Sutarno bertemu orang yang bernama Nador warga Blok Tegur Desa Pabean Ilir. Dia mendapat bantuan Sembako sekitar 100 paket, diketahui juga bidang yang membagikan paket bantuan tersebut adalah bidang bina usaha dan tempat pelelangan ikan (Binus & TPI) yang diketaui oleh Tahta Rahmatuloh.
Saat pertanyaan tersebut diklarifikasi Sutarno kepada Tahta terkait pihaknya yang bernaung di dalam organisasi Komite Nasional Nelayan Nusantara (KONANN) tidak mendapat paket, Tahta mengatakan bahwa penerima bantuan susulan akan ditata ulang dan Sutarno akan dimasukkan sebagai penerima susulan.
Pada hari yang sama, Demokratis mengkonfirmasi Tahta melalui telepon untuk mempertanyakan dari lembaga apa warga yang bernama Nador, kemudian seperti apa Juklak-Juknis pembagian paket sembako tersebut, Tahta menyarankan untuk menghubungi Asep S selaku Kepala Bidang Tata Usaha Diskanla. (S Tarigan/Ksm)
