Tanjung Jabung Timur, Demokratis
Masyarakat Mendahara Ulu Geragai dan sekitarnya menggelar aksi turun ke jalan di seputaran Km 9 atau RT 15 Dusun Karya Maju, Desa Pematang Rahim, Kecamatan Mendahara Ulu, Kabupaten Tanjung Jabung Timur l, Provinsi Jambi, Senin (31/5/2021).
Aksi turun ke jalan ini dilakukan karena masyarakat dan pengguna jalan sudah kesal dan bosan dengan janji-janji pemerintah yang akan melakukan perbaikan jalan tersebut namun kenyataannya hingga kini jalan semakin rusak parah dan sudah banyak mobil yang terguling dan pengendara lainnya yang mengalami kerusakan kendaraannya, begitu pula pengendara sepeda motor yang sudah banyak yang terjatuh hal ini semua dikarenakan rusaknya ruas jalan terhitung dari RT 15 Dusun Karya Maju, Desa Pematang Rahim sekitar 13 Km.
Aliansi masyarakat yang diberi nama Jaga Marga dipimpin oleh Muhamad dalam aksinya menyampaikan aspirasi yang mewakili masyarakat dan persatuan para sopir berharap agar pemerintah sesegera mungkin melakukan perbaikan atau tanggap darurat.
“Dan bila dalam waktu yang dekat ini belum juga dilakukan perbaikan maka kami akan adakan aksi selanjutnya dan akan ditujukan ke dinas terkait atau Pemerintah Provinsi Jambi karena terkait jalan yang rusak parah ini adalah wewenang Perintah Provinsi Jambi,” ucapnya.
Di sela-sela aksi, salah seorang warga melakukan parodi seolah-olah pejabat dengan menggunakan jas dan dasi dengan sepatu yang mengkilat tiba-tiba muncul dan menjatuhkan diri ke salah satu kubangan jalan tepat di mana masyarakat melakukan aksi.
Selain itu, ada pula yang menggunakan joran untuk memancing di jalan-jalan yang berbentuk seperti kolan dengan menggunakan umpan kodok. Dari penyampain-penyampaian masyarakat dan koordinator, mereka hanya berharap segera dilakukan perbaikan tanggap darurat.
Seperti yang disebutkan Iksan salah seorang anggota Aliansi Masyarakat Jaga Marga yang mempertanyan kontribusi sejumlah perusaan yang beroperasi di wilayah yang dianggap hanya mencari keuntungan semata.
“Perusahaan-perusahaan raksasa yang ada di lingkup Mendahara Ulu dan Geragai ke mana? Dan CSR-nya jangan hanya ingin memperoleh keuntungan tidak mau peduli terhadap lingkungan,” tegasnya.
Sejenak saat Aliansi Masyarakat Jaga Marga turun ke jalan para pengendara khususnya mobil juga ikut berhenti dan ikut mendukung aksi turun ke jalan ini dengan ikut di barisan Aliansi.
Pantauan Demokratis, masyarakat atau Aliansi Masyarakat yang turun ke jalan tetap mengikuti protokol kesehatan seperti memakai masker dan tetap jaga jarak.
Aksi turun ke jalan yang dilakukan Aliansi Jaga Marga ini mendapat respons yang baik dari pihak Polsek Mendahara Ulu (AKP Elfian Ritonga) dan Polsek Geragai (AKP Hardi) karena para peserta aksi yang turun kejalan berjalan dengan tertib dan kondusif, tidak ada kerusuhan atau anarkisme.
“Selain Polri kami juga sebagai pengguna jalan dan kita semua berharap agar keluhan masyarakat agar didengar dan segera ada perbaikan,” ucapnya.
Saat orasi sedang berlangsung salah satu perwakilan perusahaan PT WKS melalui Humasnya pun menyampaikan bahwa dalam beberapa hari ini akan dilakukan penimbunan di beberapa titik terhitung dari arah Pematang Rahim sampai Simpang Km 9, dan selanjutnya dari Km 9 ke arah Simpang Portal atau Arah Geragai, namun hal tersebut ditanggapi oleh salah seorang Aliansi bahwa lebih baik jika pihaknya berkoordinasi dengan pihak perusahaan SKK Migas Petro China agar di saat pembangunan atau penimbunan sekaligus dengan pihak Petro supaya hasilnya dapat lebih memuaskan nantinya. (Edi H Sembiring)