Medan, Demokratis
PT Agincourt Resources (PTAR), pengelola Tambang Emas Martabe, mendukung Sanctuary Harimau Sumatra Barumun dengan mendonasikan satu unit mobil Penyelamat Satwa jenis Toyota Hilux Single Cabin kepada Yayasan Persamuhan Bodhicitta Mandala Medan (YPBMM).
Penyerahan kendaraan senilai Rp430 juta yang dilengkapi kandang satwa dan peralatan penyelamatan tersebut dilakukan simbolis oleh Senior Manager Government Relations PTAR, Irwanto Situmorang kepada Ketua Umum YPBMM, Eddy dan Pembina YPBMM Biksu Nyanaprathama Mahasthavira di kantor YPBMM di Medan, Rabu (11/8/2021).
YPBMM merupakan Lembaga Swadaya Masyarakat nirlaba berbasis di Medan yang bergerak di bidang konservasi dan pengembangan masyarakat. YPBMM mengembangkan Barumun Nagari Wildlife Sanctuary (BNWS) berlokasi di Kabupaten Padang Lawas, sejak tahun 2015. Lokasi tersebut dikembangkan sebagai kawasan konservasi satwa liar, terutama gajah dan harimau Sumatra. Selain itu, program pengembangan masyarakat juga dilakukan di 16 desa sekitar kawasan konservasi.
Direktur External Relations PTAR, Sanny Tjan menyatakan dukungan PTAR kepada SanctuaryHarimau Sumatra Barumun sejalan dengan langkah strategis perusahaan dalam pelestarian dan pemanfaatan nilai tambah keanekaragaman hayati, yang merupakan salah satu upaya kunci menjaga keseimbangan ekosistem dan habitat hewan atau tumbuhan.
“Dukungan kendaraan ini untuk menunjang kegiatan penyelamatan satwa sehingga tingkat keanekaragaman hayati tetap tinggi dan mampu terus menopang masyarakat dan kehidupannya,” kata Sanny.
Dijelaskan Sanny, parts atau aksesoris mulai dari kandang harimau, radio komunikasi, full-set tenda kanvas pelindung kandang, jaring pelindung satwa (animal net) dan peralatan standard lainnya telah terpasang dalam kendaraan tersebut.
“Spesifikasi sudah sesuai Peraturan Direktur Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem agar upaya penyelamatan Harimau Sumatra berjalan baik,” tukasnya.
Lebih jauh disebutkan, dukungan kepada YPBMM ini berawal dari kerjasama pelepasliaran harimau Sumatra Sri Nabila ke Taman Nasional Gunung Leuser pada tanggal 3 November 2020 silam. PTAR melanjutkan kemitraan dengan YPBMM dengan melaksanakan konservasi harimau Sumatera.
Sementara itu Pembina YPBMM, Biksu Nyanaprathama Mahasthavira dalam sambutannya menyampaikan terima kasih dan syukur atas dukungan serta motivasi baik dari Pemerintah maupun PT Agincourt Resources.
“Semoga melalui dukungan ini tujuan kita melakukan konservasi bisa tercapai, khususnya dalam rangka menyelamatkan satwa harimau di Barumun Sanctuary,” ujar Biksu.
Program konservasi harimau Sumatera yang dikelola YPBMM dilaksanakan berdasarkan Surat Keputusan Direktur Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem No: SK.373/KSDAE/SET/KSA.2/9/2016 tanggal 30 September 2016 perihal Penetapan Suaka Satwa Harimau Sumatra Desa Batu Nanggar, Batang Onang, Kabupaten Padang Lawas. Berdasarkan persetujuan tersebut kegiatan konservasi berada dalam koordinasi penuh Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Sumatra Utara yang memiliki program penyelamatan, rehabilitasi dan pelepasliaran Harimau Sumatra (Panthera Tigris).
Sementara itu, Kasubbag Data Evlap dan Kehumasan BBKSDA Sumatra Utara, Andoko Hidayat bersyukur dan berterima kasih kepada Manajemen PT Agincourt Resources untuk konstribusi penting terhadap konservasi harimau Sumatra. Menurutnya program konservasi ini tidak bisa dilakukan Pemerintah sendiri, tetapi harus melibatkan semua pemangku kepentingan, masyarakat dan mitra terkait agar upaya membangun ekologi dan ekonomi bisa berjalan selaras.
“Semoga serah terima kendaraan ini bisa bermanfaat optimal dan maksimal untuk konservasi hari ini dan ke depan, harapannya bukan hanya harimau tapi satwa liar lain juga bisa diselamatkan,” harap Andoko.
Senior Manager Corporate Communications PTAR, Katarina Siburian Hardono menambahkan bantuan yang diberikan merupakan salah satu upaya PTAR dalam mendukung serta memperkuat pengelolaan keanekaragaman hayati di Sumatra Utara.
“Ini adalah bukti komitmen kuat PTAR pada keberlanjutan lingkungan, dengan menjaga kelestarian flora dan fauna, khususnya konservasi hewan langka di Sumatra Utara,” sebut Katarina. (MH)