Jumat, September 20, 2024

Tan Sri Rais Yatim Politikus Senior Malaysia

Siapa yang tidak mengenal Tan Sri Rais Yatim? Seorang politikus senior yang handal. Ia pernah menjabat Menteri Luar Negeri, Informasi dan Menteri Kebudayan. Boleh dikata Tan Sri Rais Yatim salah seorang pilitikus yang mumpuni.

Bagi mereka yang mengikuti gerakan politik Malaysia akan mengenal Tan Sri Rais Yatim. Seorang politikus yang terus aktif mengikuti perkembangan politik sampai saat ini meskipun sudah berusia 81 tahun. Memorinya masih prima dan normal sehat seperti biasa. Ia lulusan Ilmu Hukum di London Inggris dan punya pengalaman cukup lama sebagai pengacara.

Sebagaimana kita ketahui bersama, sekarang Tan Sri diangkat menjabat Ketua Dewan Negara seperti Dewan  Perwakilan Musyawarat Perwakilan Rakyat kita di Indonesia. Tetapi tidak melalui pemilihan raya, yang ditunjuk oleh Raja Yang dipertuan Agung dan Perdana Menteri Malaysia. Peranannya memberi laporan kepada Agung terkait berbagai kegiatan politik serta merekomendasikan solusi. Dewan dilantik Raja Yang Dipertuan Agung dan sebelumnya disepakati Perdana Menteri yang jumlahnya 70 orang.

Sebagai pribadi yang aktif dalam partai UMNO yang berbasis Melayu, Tan Sri berbudaya politik transfomatif. Oleh karena itu, tidak lepas dari jabatan pemerintahan. Tetapi karena UMNO terlalu lama menjadi partai politik yang berkuasa, maka tak jarang menyeleweng dari prinsipnya. Lantaran pimpinan partai UMNO sudah berjalan tidak lurus lagi, di situlah aktivis UMNO keluar dari kelompok. Termasuk UMNO dan Mahatir Muahmmad sendiri.

Karena harus berpisah dengan UMNO berdirilah partai Pribumi Bersatu. Kebijakannya mengembalikan jalan yang benar bagi warga Melayu bergabung dengan partai oposisi. Tapi dalam Pemilihan Umum (PRU) karena Tan Sri tidak terpilih jadi ahli perlemen maka ia meneruskan perjuangan dengan rekomendasi Agung masuk ke Dewan Negara. Pada ceritanya Mahatir bersama Pribumi Bersatunya, berbelah pula dengan oposisi pimpinan Anwar Ibrahim. Di sinilah terpecah belahnya Melayu, UMNO, Pribumi Bersatu, dan oposisi Anwar Ibarahim. Di sini Tan Sri Rais Yatim tidak ikut lagi.

Kita bisa menyimpulkan tidak ikutnya Tan Sri Rais Yatim, bukan menambah baik posisi orang Melayu. Tetapi sebaliknya yang terjadi. Nyatanya itulah yang terjadi sampai kini.

Pimpinan Melayu ternyata tidak bisa handal dalam menahkodai kepentingan Melayu termasuk yang tadinya menjadi harapan yaitu Mahatir Muhamad.

Perlu solusi baru terhadap masalah ini. Kita melihat tiga tokoh terkenal sejak Naib Razak. Mahatir Mohamad, dan sekarang Anwar Ibrahim jadi Perdana Menteri. Nasib dan Kerajaan Malaysia tidak jelas juga.

Maka dengan tiga poin simpulan itulah kita memandang kepada Tan Sri Rais Yatim dengan alasan figur beliau sudah lama menjabat pemerintan, dekat dengan Raja Dipertuan Agung. Alasan itu menjadi tumpuan bahwa kembalinya orang Melayu bersatu. Menjadi impian. Semoga impian menjadi kenyataan!

Jakarta, 11 Januari 2023

*) Penulis adalah Ketua Pusat Kajian Peradaban Melayu (PKPM) Jakarta dan Dosen Paskasarjana Universtas Prof Dr Hamka (UHAMKA) Jakarta

Related Articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Latest Articles