Subang, Demokratis
Tanggul Blok Bera yang terletak di pertemuan Kali Ardines dan Genteng Desa Kihiyang belum lama ini jebol sepanjang 25 meter, akibat tidak kuat menahan arus air yang meluap.
Dampak jebolnya tanggul tersebut ratusan hektar sawah petani yang berada di Desa Kihiyang sedikitnya 70 Ha dan Desa Citrajaya 50 Ha terancam gagal tanam, pasalnya tidak bisa membuat lahan pembinihan akibat banjir.
Camat Binong H Hazizul Hakim, S.Sos., M.Si didampingi Sekmat Binong Tatang Arifin, S.Sos., MM, Kades Kihiyang Jejen Satgas Hansip Desa Kihiyang meninjau langsung ke lapangan atas jebolnya tanggul kali tersebut.
Seusai peninjauan Hazizul saat ditemui mengatakan, sebagai langkah darurat tanggul jebol itu kini telah dilakukan pemasangan karung-karung penahan tanah dan cerukcuk bambu. Selanjutnya kini sedang berupaya meminta bantuan ke Divisi PJT-II Subang untuk mendatangkan exavator dan dolken guna perbaikan tanggul yang jebol.
Mengonfirmasi keterangan Camat Binong Hazizul Hakim, Sekmat Binong Tatang Arifin, S.Sos, MM saat ditemui di kantornya (23/12) memaparkan bila upaya perbaikan tanggul itu sudah dimohon ke Devisi PJT II Subang melalui surat yang diajukan Kepala Desa Kihiyang dan dikuatkan Camat Binong bernomor : PT.05.02.01/91/KS/XII/2022, tertanggal 22 Desember 2022.
Kepala Desa Kihiyang Zaenudin Anwar saat dihubungi menjelaskan, bila musibah tanggul jebol di Blok Bera Nyaris setiap tahun terjadi sejak tahun 2020, 2021 dan tahun musim tanam sekarang ini (Mt.2022/2023) yang dinilai sangat parah.
Menurut Jejen sapaan akrabnya Zaenudin Anwar, jika ingin permanen tanggul yang jebol itu harus dipasang beronjong dan ditopang dengan dolken yang padatkan dengan excavator.
“Pekerjaan itu diperkirakan akan menelan biaya cukup besar bisa menghabiskan 75 hingga 100 jutaan,” pungkasnya. (Abh)