Moscow, Demokratis
Presiden Vladimir Putin mengancam memutus akses Ukraina ke Laut Hitam, menyusul serangan pesawat nirawak terhadap kapal tanker armada bayangan Rusia.
Pejabat keamanan Ukraina pada hari Sabtu lalu mengatakan, pesawat nirawak Angkatan Laut Ukraina menyerang dua kapal tanker yang dikenai sanksi di Laut Hitam saat mereka menuju pelabuhan Rusia untuk memuat minyak yang ditujukan ke pasar luar negeri.
Pada hari Selasa, sebuah kapal tanker berbendera Rusia yang memuat minyak bunga matahari melaporkan serangan pesawat nirawak di lepas pantai Turki, tetapi 13 awaknya tidak terluka, menurut otoritas maritim Turki dan badan pelayaran Tribeca.
Ukraina mengatakan pihaknya tidak ada hubungannya dengan insiden tersebut.
“Solusi paling radikal adalah memutus Ukraina dari laut, maka pembajakan pada prinsipnya tidak mungkin terjadi,” kata Presiden Putin dalam pidato yang disiarkan televisi, dikutip dari Daily Sabah, Rabu (3/12/2025).
Presiden Putin mengatakan Rusia akan mengintensifkan serangan terhadap fasilitas dan kapal Ukraina, dan akan mengambil tindakan terhadap kapal tanker dari negara-negara yang membantu Ukraina.
Sebelum serangan terbaru, Ukraina juga telah melakukan serangan rudal dan pesawat nirawak di pelabuhan Laut Hitam Rusia, Novorossiysk, yang telah mengganggu pengiriman minyak.
Kendati demikian, Presiden Putin tidak merinci ancamannya untuk memutus akses maritim Ukraina.
Rusia sendiri telah merebut sebagian besar wilayah selatan dan timur Ukraina dalam perang yang dimulai pada Februari 2022, tetapi Ukraina masih memegang kendali ketat atas pelabuhan-pelabuhan utama, termasuk Odessa. (IB)

