Pekalongan, Demokratis
Ramelan pengusaha batik di Kecamatan Wiradesa Kabupaten Pekalongan diduga diusir oleh oknum Polsek Wiradesa. Padahal lokasi tempat usaha Ramelan tersebut diberikan oleh pemiliknya. Kejadian ini terungkapkan saat Demokratis menemui Ramelan di kediamannya, beberapa waktu lalu.
“Oknum Polsek Wiradesa mendatangi saya dan menyampaikan agar mengosongkan tempat tersebut,” ungkapnya.
Ramelan mengatakan, saat bertemu oknum polisi tersebut, dirinya sempat bertanya kepada oknum polisi tersebut apa maksud kedatangan polisi dari Polsek Wiradesa.
“Saya bertanya pada oknum polisi tersebut apa ada surat tugas atau surat perintah dari Polsek Wiradesa yang memberi tugas atau perintah untuk datang ke lokasi tempat usaha, namun oknum polisi tersebut tidak dapat memperlihatkan atau tidak membawa surat tugas atau surat perintah dari pimpinan Polsek Wiradesa,” katanya.
Menurutnya, oknum polisi tersebut juga menyuruhnya agar datang ke Polsek Wiradesa. “Oknum polisi tersebut juga menyampaikan kepada istri saya akan menyita peralatan usaha batik milik kami dan akibat ucapan oknum polisi tersebut mengakibatkan istri saya sakit dan dirawat beberapa hari di salah satu Rumah Sakit di Pekalongan,” ungkapnya.
Karena istrinya dirawat beberapa hari di rumah sakit, sehingga mengganggu pekerjaan Ramelan. “Pekerja saya melihat dan tahu bahwa ada oknum polisi yang datang ke tempat usaha batik saya,” pungkas Ramelan. (GTS)