Di tengah kisruh mengenai royalti musik di Indonesia, legenda hidup musik dangdut Rhoma Irama memilih jalan yang sangat berbeda dari banyak narasi yang berkembang belakangan ini.
Ketika banyak penulis lagu memaknai hak eksklusif pencipta sebagai “kontrol penuh” terhadap karya cipta – lewat izin membawakan lagu dan membayar royalti – Rhoma memilih untuk membebaskan seluruh penyanyi dangdut untuk membawakan karya-karyanya.
“Kalau saya ya, sorry, hak cipta ini kan hak eksklusif. Secara eksklusif, kalau saya pribadi, wahai para penyanyi dangdut di seluruh dunia, boleh nyanyiin lagu saya, enggak saya tagih (izin dan royalti),” kata Rhoma Irama dalam episode terbaru podcast Bisikan Rhoma di kanal YouTube Rhoma Irama Official.
“Silahkan sepuas-puasnya nyanyi lagu gua, sampai serak boleh. Enggak usah bayar sama saya. Ini hak eksklusif saya kan? Boleh kan?” tambahnya.
Si Raja Dangdut punya alasan tersendiri hingga akhirnya membuat pernyataan tersebut. Di tengah kasus hukum antara penulis lagu dengan penyanyi (performer) belakangan ini, ia menyebut ada ketakutan dari kalangan penyanyi untuk membawakan lagu ciptaan orang lain.
“Yang saya maksud tuh begini, dengan adanya kasus ini, itu penyanyi-penyanyi khususnya dangdut, dia pada takut untuk nyanyi,” tuturnya.
“Ini satu pengumuman, yang mau nyanyi ya nyanyi aja, silahkan,” tegasnya.
Lebih jauh, Rhoma juga merasa akan menjadi mubazir jika ia menghalangi para penyanyi yang ingin membawakan karya ciptanya.
Di samping itu, jika lagu ciptaannya bisa mendatangkan berkat untuk orang lain, ia melihatnya sebagai suatu kebaikan tersendiri.
“Karena prinsip saya begini, kalau karya saya enggak dinyanyiin orang, kayaknya mubazir nih lagu,” katanya. “Orang sedekah itu enggak dengan materi aja. Kalau kita dari karya kita bisa memberi manfaat untuk orang, itu pahala juga.”
Namun begitu, Rhoma menyatakan prinsip tersebut hanya ditujukan untuk dirinya sendiri sebagai pemegang hak eksklusif karya cipta, dan tidak diharuskan untuk menjadi prinsip bagi penulis lagu lain.
“Ini prinsip saya, bukan pencipta harus kayak gitu, enggak, ini hak eksklusif. Anda menuntut hak Anda itu juga benar, enggak salah. Menuntut hak itu benar, karena ada Undang-Undang,” ucapnya.
Atas permasalahan mengenai hak cipta yang terjadi di industri musik Indonesia saat ini, Rhoma juga berpesan agar penyelesaiannya dilakukan dengan cara yang menyenangkan bagi seluruh pihak.
“Namanya seni, seni itu fun (menyenangkan), bukan sesuatu yang danger (berbahaya) dan horor. Jadi, fun aja, menyelesaikan masalah seni juga harus fun, pelan-pelan, dan baik-baik,” tandasnya. (Aria)