Selasa, Desember 2, 2025
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Tarif Cuma Rp3.000, Petani-Pedagang Sudah Bisa Naik Kereta Khusus

Jakarta, Demokratis

PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI resmi mengoperasikan Kereta Petani dan Pedagang pada layanan Commuter Line Merak sejak kemarin. Tarif perjalanan ditetapkan sebesar Rp3.000, sama dengan tarif penumpang umum pada KRL.

Vice President Corporate Communication KAI Anne Purba mengatakan kehadiran Kereta Petani dan Pedagang merefleksikan kemampuan perkeretaapian nasional dalam menghadirkan layanan yang relevan bagi masyarakat.

“Kereta ini dirancang oleh tenaga ahli kami di Balai Yasa Surabaya Gubeng. Setiap detail disiapkan agar perjalanan aman, nyaman, dan tetap tertata, sehingga petani dan pedagang dapat memasarkan produk dengan lebih mudah,” ujar Anne dalam keterangan resmi, Selasa (2/12/2025).

Kata Anne, petani dan pedagang bisa mengakses angkutan tersebut dengan sangat terjangkau karena tarif yang dikenakan disubsidi pemerintah dalam hal ini DJKA Kemenhub melalui skema Public Service Obligation (PSO).

Anne menekankan dukungan subsidi tersebut memastikan layanan ini tetap terjangkau dan mendukung aktivitas ekonomi masyarakat, khususnya yang bergantung pada transportasi publik berbasis rel.

“Tarif perjalanan ditetapkan sebesar Rp3.000, sama dengan tarif penumpang umum pada KRL, melalui skema PSO dari pemerintah,” katanya.

Anne bilang kereta petani dan pedagang memiliki kapasitas 73 tempat duduk dan area bagasi yang ditata sesuai kebutuhan pengguna. Layanan ini dirangkaikan pada 14 perjalanan Commuter Line Merak setiap hari.

Terdiri dari tujuh perjalanan Merak–Rangkasbitung dan tujuh perjalanan Rangkasbitung–Merak. Seluruh perjalanan tersebut melayani 11 stasiun, yaitu Rangkasbitung-Jambu Baru-Catang-Cikuesal-Walantaka-Serang-Karangantu-Tonjong Baru-Cilegon-Krenceng-Merak.

“Pengguna dapat membawa maksimal dua koli barang berukuran 100 cm x 40 cm x 30 cm. Untuk menggunakan layanan ini, pelanggan wajib melakukan registrasi Kartu Petani dan Pedagang di loket stasiun wilayah Commuter Line Merak,” ujarnya.

Kata Anne, pemegang kartu dapat membeli tiket mulai H-7 dan melakukan boarding lebih awal hingga dua jam sebelum jadwal keberangkatan. Sementara, untuk pengguna yang belum memiliki kartu tetap dapat membeli tiket pada hari perjalanan apabila kuota masih tersedia.

“Pada hari pertama operasional, sebanyak 12.391 pengguna memanfaatkan Commuter Line Merak, termasuk 95 pengguna Kereta Petani dan Pedagang. Barang bawaan didominasi olahan makanan, hasil pertanian, hingga kerajinan untuk memenuhi kebutuhan pasar di Serang, Cilegon, dan Merak,” ujarnya.

Lebih lanjut, Anne menegaskan Kereta Petani dan Pedagang berperan penting dalam memperkuat ekonomi lokal. Pasalnya, layanan ini membantu kelancaran aktivitas perdagangan harian masyarakat.

“Khususnya petani dan pedagang kecil yang mengandalkan transportasi berbasis rel. KAI akan terus berkolaborasi dengan Pemerintah untuk menghadirkan layanan yang memberi manfaat sosial dan ekonomi,” ujar Anne.

Sekadar informasi, Kereta petani dan pedagang merupakan hasil kolaborasi KAI Group dan Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) Kementerian Perhubungan untuk memperlancar arus distribusi hasil pertanian dan perdagangan lokal di Banten.

Seluruh proses desain dan modifikasi sarana dikerjakan oleh Balai Yasa Surabaya Gubeng, mulai dari penataan interior, ruang bagasi, hingga sistem pendukung perjalanan agar sesuai kebutuhan petani dan pedagang.

Sarana kereta telah menjalani serangkaian uji teknis, sertifikasi, pemasangan signage keselamatan, serta penyesuaian akses naik-turun di sejumlah stasiun. Seluruh persiapan ini memastikan kenyamanan, keamanan, dan keteraturan pergerakan barang maupun penumpang. (JP)

Related Articles

Latest Articles