Jakarta, Demokratis
Film Kutukan Peti Mati persembahan PT. Balai Pustaka hasil berkerjasama dengan Adroit akhirnya tayang di seluruh bioskop Indonesia. Setelah cukup lama dinanti-nanti, film karya sutradara Irham Acho Bahtiar ini siap memberikan tontonan yang menghibur sekaligus mengedukasi tentang fakta sejarah yang ada di sekitar Pulau Onrust.
Menurut Achmad Fachrodji selaku Direktur Utama PT. Balai Pustaka, film Kutukan Peti Mati ini diangkat dari novel yang berjudul Sarcophagus Onrust. Novel tersebut merupakan salah satu dari sekian banyak Intellectual Property (IP) yang dimiliki oleh Balai Pustaka.
“Film ini diangkat dari buku Intellectual Property (IP) yang ada di Balai Pustaka, dimana Menteri BUMN sangat berharap Balai Pustaka bisa bangkit dan melesat menjadi IP Licensing Company. Ini berarti Balai Pustaka mengangkat cerita, buku-buku legenda cerita rakyat yang ada di Balai Pustaka. Jumlahnya ribuan, bahkan para sineas Indonesia sudah berkunjung ke Balai Pustaka ingin bekerja sama dengan Balai Pustaka,” ujarnya.
Kutukan Peti Mati menjadi film perdana dari PT. Balai Pustaka yang dirilis pada tahun 2023 ini. Film tersebut mengangkat cerita misteri yang pernah terjadi di Pulau Onrust. Unsur sejarah yang pernah terjadi di Pulau tersebut menjadi salah satu alasan Balai Pustaka untuk dijadikan sebuah tontonan yang menghibur sekaligus mengedukasi masyarakat di luar sana.
“Film Kutukan Peti Mati itu berasal dari kisah misteri yang ada di Pulau Onrust dimana para peminat film tentu akan sangat tertarik untuk melihatnya karena begitu banyak history sejak kedatangan VOC di negeri ini. Film ini sangat menarik kisahnya ada sejarahnya, ada misterinya, ada horornya juga dan ini paket lengkap,” ungkapnya.
Yang menjadi menarik dalam film Kutukan Peti Mati ini, tidak hanya mengisahkan tentang ketertarikan dua mahasiswa arkeolog yang mencoba membuka tabir misteri di Pulau Onrust. Namun, adanya sosok Dokter wabah yang kisahnya sudah melegenda di dunia. Seperti Dokter wabah di Prancis ada, dan di Belanda, jadi sudah mendunia.
Dewa Nanda Wardana selaku Produser Kutukan Peti Mati berharap ke depannya masyarakat lebih mengenal sejarah dan budaya kita. “Dan insya Allah selanjutnya akan hadirkan film Siti Nurbaya yang diangkat dari kisah kawin paksa berasal dari Sumatera Barat,” ujar Nanda.
Film Kutukan Peti Mati menghadirkan para pemain muda seperti Yoriko Angeline (Susan), Aliff Alli Khan (Bram), Cristina Danilla (Maria Van de Velde), Eryck Amaral (Jan Koenraad) dan pemain senior seperti Donny Damara (Prof. Daniel), Dewi Rezer (Prof. Tarina), Mathias Muchus (Pak Ibrahim Kakek Susan), Eksanti, Egy Fedly (Hasan), Ray Sahetapy (Dr. Victor). dan Wina Marino (Ibunda Susan). (RY)