Jeneponto, Demokratis
Nyawa guru dan siswa-siswi terancam lantaran tiga unit ruangan kelas belajar di SDN 10 Bontoramba yang lebih dikenal SDN 98 Tanammawang mengalami kerusakan berat yang membuat para guru dan siswa menjadi khawatir keselamatannya.
Ketiga unit ruangan tersebut yakni ruangan kelas 1, 2 dan 3 mengalami rusak berat sehingga membuat para guru dan siswa menjadi khawatir saat proses belajar mengajar berlangsung yang akan mengalami roboh plafon, atap seng terbuka serta rangkanya yang sudah lapuk termakan usia.
Bukan hanya mengancam jiwa guru dan siswa tetapi ketika hujan turun maka semua siswa dan guru berhamburan lari keluar ruangan untuk mencari tempat yang lebih aman guna menghindari terkena basah air hujan.
Beberapa orang guru yang sempat ditemui di ruang kelas pada saat proses belajar mengajar berlangsung mengatakan bahwa dirinya merasa tidak tenang, tidak nyaman melaksanakan tugasnya sebagai guru karena selalu dihantui dengan kondisi atap, rangka balok dan plafon yang roboh.
“Iya, kami sebagai guru di sekolah ini tidak pernah merasa tenang, nyaman melaksanakan proses belajar mengajar karena selain daripada terkena air hujan pada saat hujan turun juga khawatir akan ambruk atap dan plafonnya,” ujarnya.
Di tempat terpisah, Kepala Sekolah UPT SDN 10 Bontoramba, Hj. Bedasari, S.Ag di ruang kerjanya mengatakan, ada tiga ruang kelas belajar mengalami rusak berat yang membuat proses belajar mengajar di tiga ruangan tersebut tidak berjalan dengan baik.
“Kami hanya ingin menyampaikan kepada Kadisdikud Jeneponto serta bidang Dikdas untuk segera turun melihat atau meninjau langsung kondisi sekolah kami khusunya yang tiga RKB, apakah layak mendapatkan bantuan rehabilitas atau tidak? Ketika memang sekolah kami layak mendapatkan bantuan rehabilitas maka secepatnyalah sebelum memakan korban jiwa,” tutup Bedasari. (Syarifuddin Awing)