Jumat, November 22, 2024
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Tim Forensik Ungkap Penyebab Meninggalnya Siswa SD Korban Kekerasan di Kabupaten Sukabumi

Sukabumi, Demokratis

Meninggalnya MH (9) anak yang masih duduk Sekolah Dasar (SD) kelas 2 berdosimili di wilayah Kabupaten Sukabumi, korban tewas diduga akibat kekerasan oleh teman sekolahnya pada Sabtu (20/5/2023) lalu, mulai terkuak.

Dr Spesialis Forensik, dr Nurul Aida Fathya mengungkapkan, temuan baru soal hasil autopsi jasad MH. Hasil autopsi terdapat sejumlah luka di tubuh korban. Namun bukan luka akibat kekerasan, melainkan luka tersebut akibat dari tindakan medis.

Diketahui makam MH yang berada di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Kampung Komprang, Desa Langensari, Kecamatan Sukaraja, dibongkar kembali pada Rabu, 31 Mei 2023 lalu. Hal itu guna dilakukan autopsi ulang atau ekshumasi terkait kasus dugaan pengeroyokan oleh teman dan kakak kelasnya itu.

“Jadi ada permintaan dari Polres Sukabumi Kota untuk dilakukan ekshumasi,” kata Nurul kepada awak media, saat menggelar konferensi pers pengungkapan kasus dugaan perundungan di halaman Mapolres Sukabumi Kota, Senin (10/7/2023) malam.

“Kemudian dilakukan pemeriksaan, kondisinya pada saat itu memang sudah membusuk, karena sudah lebih dari satu minggu. Ya kurang lebih kalau nggak salah 11 hari paska dikuburkan,” lanjutnya.

Menurut Nurul, ketika dilakukan pemeriksaan, ditemukan atau tidak luka-luka yang diduga kekerasan itu memang ada. Namun, luka tersebut merupakan akibat tindakan medis. Antara lain, di punggung, tangan akibat dari infus, kemudian di pergelangan tangan, di lengan bawah dan juga di lengan atas.

“Jadi ditemukan atau tidak luka-luka yang diduga kekerasan yang dimaksud tadi yang disampaikan itu memang ada. Tapi luka tersebut merupakan akibat tindakan medis,” katanya.

Dengan begitu, sambung dia, untuk penyebab kematiannya beberapa hal yang diduga sebagai penyebab kematian oleh keluarga itu juga dikonfirmasi. Hasil pemeriksaan laboratorium dari sampel yang sudah diambil itu juga tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan.

“Jadi diambil sampelnya oleh saya, bukan hanya pada saat autopsi saja. Itu saya ambil lalu dilakukan pemeriksaan laboratorium. Nah yang diduga tadi ada kekerasan, ternyata dari hasil pemeriksaan laboratorium pun tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan,” pungkasnya. (Iwan)

Related Articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Latest Articles