Sabtu, November 23, 2024
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Tim Gabungan Buru Pelaku Pengiriman PMI Ilegal ke Daerah

Riau, Demokratis

Tim gabungan Polda Kepri, Mabes Polri, dan tim investigasi BP2MI terus memburu jaringan Susanto alias Acing. Personel disebar ke berbagai daerah asal pekerja migran Indonesia (PMI) yang speedboat-nya karam di perairan Balau, Johor Bahru, Malaysia. Apalagi, diketahui bahwa Acing cs melakukan aktivitas pengiriman PMI ilegal sejak 2019.

Kasatgas Misi Kemanusiaan Internasional Brigjen Pol Krishna Murti menegaskan, Kapolri telah menugaskan dirinya bersama jajaran untuk menanggulangi permasalahan tersebut. Untuk itu, dia memerintah jajaran anggota satgas penegakan hukum (gakkum) kasus PMI tersebut untuk mencari dan menangkap para pelaku. Bahkan, timnya tak akan segan-segan memberikan tindakan tegas kepada para pelaku jika melawan. “Jadi, menyerahkan diri lebih baik. Karena kalau bersembunyi, di mana pun akan kami kejar,” tegas Krishna.

Terpisah, Direktur Reserse Kriminal Umum Kombes Jefry Siagian membenarkan bahwa aktivitas pengiriman PMI ilegal oleh Acing cs dilakukan sejak 2019. “Ada beberapa kali pengiriman. Terkait berapa keuntungan, kami sedang mengecek transaksi. Nanti kami hitung,” ujar Jefry saat ekspose penangkapan Acing di Mapolda Kepri kemarin (3/1). Sebelumnya, tim gabungan menangkap Susanto alias Acing di Jalan Lobam, Tanjunguban, Bintan, Kepri, pada 2 Januari lalu.

Dari pengakuan Acing kepada penyidik, pria 43 tahun itu memfasilitasi tempat penampungan, pelabuhan, dan kapal (speedboat) untuk PMI yang berangkat ke Malaysia secara ilegal maupun yang kembali tanpa melalui jalur imigrasi. Acing tak bekerja sendirian. Ada beberapa orang yang mengkoordinasi perekrutan dan mengontak Acing untuk menyeberangkan PMI ke Malaysia secara ilegal.

“A (Acing) dengan jelas (memfasilitasi proses penampungan dan pemberangkatan). Sebab, dia pemilik tempat penampungan, kapal, dan menggaji nakhoda serta ABK yang memberangkatkan para PMI,” kata Jefry.

Rekan Acing tersebut masih diburu polisi. Jefry belum menyebutkan inisialnya. Yang jelas, Jefry menyatakan sudah menyebar anggota ke beberapa daerah untuk menemukan perekrut jaringan penyelundupan manusia yang melibatkan Acing sebagai pengelola transportasi itu. “Sejak Desember anggota berpencar ke beberapa provinsi,” ucapnya. (AS)

Related Articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Latest Articles