Jakarta, Demokratis
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) secara bertahap telah menyelesaikan pembangunan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Semarang Barat di Jawa Tengah. Serah terima pengelolaan SPAM Semarang Barat dilakukan Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Jawa Tengah (Jateng), Direktorat Jenderal (Ditjen) Cipta Karya kepada Pemerintah Kota Semarang pada Mei 2023.
SPAM Semarang Barat merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) untuk meningkatkan layanan air minum sebesar 70.000 sambungan rumah (SR) atau setara 350.000 jiwa dengan kapasitas 1.000 liter/detik. Kehadiran SPAM ini diharapkan dapat menjawab permasalahan krisis air bersih dan penurunan permukaan tanah karena penggunaan air tanah di Kota Semarang.
“Layanan SPAM diutamakan untuk pemenuhan kebutuhan domestik agar masyarakat menikmati air minum berkualitas dengan harga terjangkau, berkesinambungan selama 24 jam, serta meningkatkan perbaikan kesehatan masyarakat yang berhubungan dengan air bersih,” kata Menteri PUPR Basuki Hadimuljono.
Sumber air baku SPAM Semarang Barat berasal dari Bendungan Jatibarang yang dibangun oleh Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juwana, Ditjen Sumber Daya Air Kementerian PUPR. Pada 2017-2019 melalui pembangunan intake Jatibarang berkapasitas 1050 liter/detik dengan anggaran Rp105 miliar. Selanjutnya dikerjakan Instalansi Pengelolaan Air (IPA) Jatibarang melalui skema Kerja sama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) PT ASB pada 2019-2021 senilai Rp417 miliar.
Kementerian PUPR melalui BPPW Jateng selanjutnya membangun jaringan perpipaan distribusi utama sepanjang 52,2 km guna mendukung program KPBU SPAM Semarang Barat. Pekerjaan dilaksanakan oleh Wika-Gemilang (KSO) sejak November 2021 dan telah selesai pada April 2023.
Paket pekerjaan jaringan perpipaan SPAM Semarang Barat menelan biaya sekitar Rp224 miliar yang digunakan untuk pembangunan jaringan distribusi dari reservoir Desel sepanjang 13,2 km, jaringan distribusi dari reservoir Manyaran 1 sepanjang 5,9 km, jaringan distribusi dari reservoir Manyaran 2 sepanjang 15,8 km serta jaringan distribusi dari reservoir Bambankerep sepanjang 17,3 km.
Kepala BPPW Jateng Kuswara mengatakan terdapat dua pekerjaan yangdiserahterimakan kepada Pemkot Semarang, yakni SPAM Semarang Barat proyek KPBU dan proyek National Urban Water Supply Project (NUWSP).
”Untuk SPAM Semarang Barat diproyeksikan memberikan manfaat 70.000 sambungan rumah, sedangkan satunya 23.000 sambungan rumah. Jadi bisa menambah 90.000 lebih sambungan rumah,” kata Kuswara.
SPAM Semarang Barat merupakan pilot project pembangunan sistem pengelolaan air perpipaan dengan skema pendanaan KPBU di Provinsi Jawa Tengah. Selanjutnya pengelolaan SPAM ini diserahkan kepada Pemkot Semarang melalui Perumda Air Minum Tirta Moedal. (Reimon)