Jumat, November 22, 2024
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Tito Sebut Teriakan 3 Periode Kepala Desa di Luar Acara Resmi Silatnas

Jakarta, Demokratis

Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian mengakui bahwa ada teriakan Jokowi 3 periode pada saat acara Silaturahmi Nasional (Silatnas) asosiasi pemerintah desa seluruh Indonesia (Apdesi) pimpinan Surta Wijaya di Istora, Senayan, Jakarta pada Selasa, 29 Maret 2022 lalu. Namun, kata Tito, teriakan tersebut bukan pada saat sesi acara resmi, tetapi di luar acara resmi saat Jokowi hendak pulang.

Jokowi, kata Tito, hanya merespons teriakan tersebut dengan senyuman. “Pada saat mau keluar, di luar saya dampingi beliau. Begitu di luar kepala desa juga ramai, di luar di Istora itu. Ada yang teriak-teriak, ‘Pak 3 periode ya Pak ya, 3 periode’. Pak Jokowi hanya senyum saja, (lalu) masuk mobil,” ujar Tito saat rapat kerja dengan Komisi II DPR di Gedung DPR, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (5/4/2022).

Tito menegaskan bahwa aspirasi Jokowi 3 periode bukan terjadi di sesi acara Silatnas, tetapi di luar acara resmi dan hanya spontanitas dari para kepala desa yang hadir. Namun, dia mengaku aneh karena acara tersebut dituduh seolah-olah acara deklarasi Jokowi 3 periode.

“Tetapi yang di media kemudian muncul kok 3 periodenya yang muncul. Itu kan spontan-spontan saja, wajar-wajar saja kalau orang spontan mau, negara ini negara demokrasi,” tandas Tito.

Tito kemudian menjelaskan secara detail rangkaian acara pada saat Silatnas tersebut. Acaranya, kata Tito, terdiri dari dua sesi dan sesi pertama adalah sesi terkait pembangunan desa. Dalam sesi ini, kata dia, hadir sejumlah pembicara, antara lain Ketua Dewan Pembina Apdesi Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan, Pembina Apdesi Menteri Desa Halim Iskandar, pihak dari Kementerian Keuangan dan DPD. “Acara keduanya, acara inti adalah acara pengarahan Bapak Presiden,” ungkap dia.

Tito mengaku sangat ingat rangkaian sesi acara kedua ini yang dimulai dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya. Lalu, sambutan dari Ketum Apdesi Surta Wijaya yang isinya aspirasi dari para kepala desa kepada Presiden Jokowi, antara lain mereka minta dana operasional kepala desa sebesar 5% dari dana desa, minta gajinya ditransfer setiap bulan karena selama ini umumnya ditransfer per 3 bulan serta minta dana desa dinaikkan.

“Setelah itu kata pengantar dari saya yang menyampaikan aspirasi dan juga saya yang menyampaikan kepada aparat kepala desa, bahwa ada progam-program riil yang dikerjakan oleh Bapak Presiden yang ditindaklanjuti oleh kemendes, dan lain-lain termasuk masalah anggaran,” terang dia.

Kemudian, lanjut Tito, Presiden Jokowi memberikan arahan dalam acara Silatnas tersebut. Dalam arahannya, Presiden Jokowi merespons tiga permintaan dari Apdesi yang sebagian besarnya diterima oleh Jokowi. Untuk dana operasional kepala desa, kata Tito, Jokowi menyetujui, tetapi angkanya tidak 5%, tetapi 3% dari dana desa.

“Pertama, beliau setuju ada anggaran operasional tetapi bukan 5%. Beliau setuju 3%. Lihat dulu kalau itu berjalan bagus, mulus enggak ada masalah dan keuangan membaik, ke depan bisa ditingkatkan 4 sampai 5%, tetapi Beliau intinya tidak memenuhi sepenuhnya yang 5%, hanya 3% saja,” beber dia.

Permintaan kedua, kata Tito, dipenuhi Jokowi dan memerintahkan dirinya dan Menteri Keuangan untuk memastikan gaji para kepada desa ditransfer per bulan. Permintaan ketiga terkait penambahan dana desa, kata Tito, ditolak Jokowi.

“Beliau (Jokowi) menyampaikan bahwa sekarang kondisi finansial ditekan pascapandemi. Karena itu, yang lain juga dirasionalisasi, dana desa juga dari Rp 72 triliun menjadi Rp 68 triliun, berkurang. Tetapi nanti kalau (situasi) membaik, ya pasti akan ditingkatkan juga,” tutur dia.

Para kepala desa, kata Tito, mengapresiasi respons Jokowi atas permintaan mereka yang sebagian besar diterima. Selesai Jokowi menyampaikan arahan, para kepala desa memberikan applaus karena permintaannya diterima. Tito menegaskan, dari rangkaian acara resmi tersebut, sama sekali tidak ada deklarasi Jokowi 3 periode.

“Selesai acara itu ditutup dengan doa, dan setelah itu Pak Presiden seperti biasa datang muter sambil apa-lah, kan enggak langsung pulang. Beliau selalu dalam setiap kegiatan selalu menyapa,” pungkas Tito. (Kurai)

Related Articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Latest Articles