Riyadh, Demokratis
Beberapa perusahaan Arab mulai menarik produk Prancis dari supermarket mereka. Hal ini menyusul pernyataan Presiden Prancis Emmanuel Macron tentang Islam.
DilansirĀ Aljazeera, Selasa (27/10/2020), di Kuwait sudah ada perusahaan yang memboikot produk Prancis. Ketua dan anggota dewan direksi Al-Naeem Cooperative Society memutuskan untuk menarik semua produk Prancis dan mengeluarkannya dari rak supermarket.
Langkah ini juga diikuti oleh Asosiasi Dahiyat al-Thuhr mereka juga memutuskan memboikot produk Prancis di toko-tokonya.
“Berdasarkan posisi Presiden Prancis Emmanuel Macron dan dukungannya terhadap kartun ofensif terhadap nabi tercinta kami, kami memutuskan untuk menghapus semua produk Prancis dari pasar dan cabang sampai pemberitahuan lebih lanjut,” bunyi pernyataan Dahiyat al-Thuhr.
Kemudian di Qatar, ada perusahaan Wajbah Dairy mengumumkan boikot produk Prancis dan berjanji untuk memberikan alternatif. Langkah itu juga dilakukan Al Meera Consumer Goods Company pada setiap tokonya di Qatar.
“Kami telah segera menarik produk Prancis dari rak kami hingga pemberitahuan lebih lanjut,” bunyi pernyataan Wajbah Dairy lewat Twitter.
“Kami menegaskan bahwa sebagai perusahaan nasional, kami bekerja sesuai dengan visi yang sejalan dengan agama kami yang benar, adat istiadat dan tradisi kami yang mapan, dan dengan cara yang melayani negara dan keyakinan kami serta memenuhi aspirasi pelanggan kami,” bunyi pernyataan lebih lanjut.
Sebagai informasi, Macron beberapa waktu lalu mengeluarkan pernyataan kontroversial soal Islam. Dia menyinggung Islam sebagai agama yang berada dalam situasi krisis di seluruh dunia.
Bahkan, Macron awal bulan ini berjanji melawan kelompok Islam yang separatis, dan menurutnya mengancam. Dia pun akan mengambil kendali beberapa komunitas muslim di Prancis. (Red/Dem)