Jumat, November 22, 2024
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Tokoh Partai Pribumi Bersatu dan PAS Akan Hengkang

Pada minggu ini ada berita dari Kuala Lumpur Malaysia menyebutkan bahwa dua tokoh Partai  Pribumi Bersatu akan hengkang. Lalu Partai Pribumi Bersatu akan kembali masuk UMNO. Ini menunjukkan kemunduran demokrasi di Malaysia.

Mereka adalah dari Partai PAS (Islam) di Malaysia dan Partai Pribumi Bersatu di Sabah. Mereka menyatakan akan kembali ke Partai Melayu UMNO.  Setelah mereka tidak puas dengan gelagat politik Mahathir Mohamad yang tidak menentu ahkir-akhir ini.

Partai PAS persidennya adalah Haji Awang dan Partai Pribumi adalah Datuk Pairin Kitingan yang dulu juga bergabung dalam BN Partai UNMO. Tapi lebih khusus partai pimpian Datuk Pairin Kitingan lebih belakangan keluar dari Partai Pribumi Bersatu ketimbang Partai PAS pimpinan Datuk Haji Awang. Ini berarti partai Mahathir Mohamad tak berkuku lagi di Sabah atau Malaysia Timur.

Pertanyaannya bagaimana Pilihan Raya Umum (PRU) 15 yang sebentar lagi akan dilaksanakan. Apakah itu bermakna hanya ada dua jurus yang akan bertanding. Partai Mahathir tidak punya kekuatan lagi. Kalau demikian pertandingan yang sengit akan terjadi lagi. Sudah tentu demikian. Sama-sama kita lihat nanti apa yang akan terjadi.

Pada akhirnya Partai UMNO yang akan kembali memimpin atau Pakatan Harapan sebagai partai oposisi yang menang. Yang jelas kita menanti apa akan terjadi di panggung politik Malaysia.

Ada hitungan realitas politik. Yaitu bagaimana UMNO bisa mengambil peran. Kalau bisa, UMNO bermain cantik, dapat meninggalkan partai aliansi Pakatan Harapan (oposisi). Jangan lupa Pakatan Harapan dipimpin Anwar Ibrahim seorang politisi yang tungguh. Mereka menunggu bila UMNO tidak kompak dan pecah belah maka jelas UMNO kalah. Maka oposisilah yang akan memimpin.

Harapan kita kedua partai yang ada yaitu UMNO dan Pakatan Harapan (oposisi) bisa melihat itu dengan jelas. Sebab Malaysia jadi taruhannya. Malaysia tidak stabil tidak menjadi harapan kita. Yang kita inginkan politik dua negara ini stabil dengan kerjasama dan saling pengertian itu bisa terjadi. Itu saja.

Jakarta, 14 Februari 2022

*) Penulis adalah Doktor Dosen Paskasarjana Universitas Muhammadiyah Prof Dr Hamka (UHAMKA) Jakarta. e-mail: masud.riau@gmail.com

Related Articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Latest Articles