Yogyakarta, Demokratis
Gubernur Jawa Tengah (Jateng), Ganjar Pranowo, menyebut realisasi pembangunan fisik proyek Jalan Tol Solo-Yogyakarta akan dimulai pada November 2020.
Menurut Ganjar, pembangunan tahap awal akan dimulai dari Klaten menuju Prambanan. Sebelumnya, patok-patok tol juga sudah terpasang di sepanjang rencana ruas tersebut.
“Tadi malam saya dapat laporan dari PT Adhi Karya, bahwa Yogyakarta sudah siap. Jadi rencananya ruas yang Solo-Klaten akan dimulai dari Prambanan. Kalau Jateng sudah siap lama, kami sudah menyiapkan semuanya termasuk penlok (penetapan lokasi) juga sudah siap,” kata Ganjar dikutip dari Antara, Jumat (10/7/2020).
Kendati demikian, Ganjar mengaku belum mengetahui pasti berapa lama waktu pengerjaan salah satu proyek strategis nasional tersebut.
“Soal rentang waktu kapan selesainya, saya kurang hafal. Kalau tidak salah, dua tahun ya waktunya,” ujar dia.
Ganjar mengatakan bahwa komunikasi dan koordinasi dengan Pemerintah Provinsi Yogyakarta terkait proyek pembangunan Jalan Tol Solo-Yogyakarta itu berjalan intens.
“Koordinasi kami dengan Yogyakarta sudah intens, dengan kabar bahwa Yogyakarta sudah siap, menurut saya lebih bagus. Tinggal segera dilakukan pengerjaan, kami tentu akan memberikan bantuan apabila dibutuhkan,” kata dia.
Jalan Tol Solo-Yogyakarta merupakan bagian dari Jalam Tol Trans Jawa yang menghubungkan Kota Yogyakarta menuju Kota Surakarta, Jawa Tengah, dengan jarak antara 50-60 kilometer.
Sementara itu, sebelumnya Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X, menargetkan pembangunan fisik proyek Jalan Tol Yogyakarta-Solo dimulai pada 2022.
“Pertengahan tahun depan pembebasan dan pembayaran lahan sudah harus selesai, jadi mungkin 2022 dimulai (pembangunan fisik),” kata Sultan di Gedhong Pracimasana Yogyakarta.
Menurut Sultan, setelah izin penetapan lokasi (IPL) proyek Tol Yogyakarta-Solo ia tandatangani, maka proses pematokan sebagai permulaan pembebasan lahan akan dimulai pada Agustus 2020.
Selama sosialisasi pembangunan proyek nasional itu dilakukan, ia mengklaim tidak ada pihak yang merasa keberatan terkait pembebasan lahan sesuai jalur yang telah ditentukan.
“Prinsip tidak ada pihak yang berkeberatan untuk pembebasan lewat jalur yang sudah ditentukan dan sudah dilakukan perubahan-perubahan. Jadi sekarang itu sosialisasi bahwa pasti tol itu dibangun dan mencocokkan harga, itu saja,” kata dia.
Karena telah disepakati semua pihak, dia memastikan rute jalur pembangunan Tol Yogyakarta-Solo tidak akan mengalami perubahan sesuai dengan IPL yang ada.
“Sudah disepakati semua pihak yang harus tanahnya dibebaskan. Jadi rute itu tidak akan bergeser. Itu dari pojokan Lottemart (Maguwoharjo) sampai keluar kabupaten Sleman ke Borobudur,” kata Raja Keraton Yogyakarta ini. (Red)