Jakarta, Demokratis
Proyek Tol Solo-Yogyakarta-New Yogyakarta International Airport (NYIA) Kulon Progo dilakukan Penandatanganan Pengusahaan Jalan Tol (PPJT) sepanjang 91,93 km. Pengerjaannya akan dilakukan oleh konsorsium yang dipimpin PT Daya Mulia Turangga Gama Group, beserta dua BUMN yakni PT Adhi Karya (Persero) Tbk dan PT Jasa Marga (Persero) Tbk.
Acara penandatanganan tersebut dilakukan di Auditorium Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Jakarta, Rabu 9 Agustus 2020. Turut hadir dalam kesempatan tersebut Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Menteri Koordinator Investasi dan Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan, Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso, dan Kepala BKPM Bahlil Lahadalia.
Dalam sambutannya, Menteri Basuki mengapresiasi keterlibatan perusahaan swasta, dalam hal ini PT Daya Mulia Turangga Gama Group selaku pemimpin konsorsium proyek Tol Solo-Yogyakarta-NYIA.
“Konsorsiumnya Alhamdulillah lead dari swasta, sedangkan Tut Wuri Handayaninya juga ini ada Adhi karya dan Jasa Marga,” kata Menteri Basuki, Rabu (9/9/2020).
Menteri Basuki menargetkan, ruas Tol Solo-Yogyakarta-NYIA ini dapat mulai dilakukan pengerjaan konstruksi pada Oktober 2020, sehingga dapat mulai beroperasi di 2023 mendatang.
Dorong Pemulihan Ekonomi Nasional
Sebagai informasi, penunjukan konsorsium PT Daya Mulia Turangga Gama Group, Adhi Karya dan Jasa Marga ditentukan dalam surat bernomor 32/BPJT/L/STNK/2020 tertanggal 1 September 2020. Dalam pembangunannya, Kementerian PUPR mengalokasikan anggaran Rp 28,85 triliun untuk Tol Solo-Yogyakarta-NYIA.
Lebih lanjut, Menteri Basuki berharap pengerjaan ruas tol baru ini dapat mendorong program pemulihan ekonomi (PEN) dalam masa pandemi Covid-19 saat ini.
“Dalam kondisi ini kita siapkan untuk lapangan kerja, dan ke depan untuk pemulihan ekonomi nasional,” tukas Menteri Basuki. (Red/Dem)