Jumat, Juli 4, 2025

Trump Berharap Rusia dan Ukraina Dapat Mencapai Kesepakatan

Washington, DC, Demokratis

Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengharapkan Rusia dan Ukraina dapat mencapai kesepakatan untuk mengakhiri perang, yang sudah memasuki tahun ketiga, pada pekan ini.

Presiden Rusia Vladimir Putin memerintahkan pasukannya untuk menggelar operasi militer khusus pada 24 Februari 2022 silam di wilayah Ukraina. Itu berubah menjadi perang berkepanjangan, perang terbesar di daratan Eropa sejak berakhirnya Perang Dunia II.

Presiden Trump sejak kampanye pemilihan presiden Amerika Serikat 2024 bertekad untuk mengakhiri perang Rusia-Ukraina secepatnya.

“Keduanya kemudian akan mulai melakukan bisnis besar dengan Amerika Serikat, yang sedang berkembang, dan mencapai keuntungan,” tulis Presiden Trump dalam unggahan di Truth Social, melansir Reuters, Senin (21/4/2025).

Setelah dilantik, Presiden Trump bergerak cepat dengan melakukan pembicaraan telepon dengan Presiden Putin dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.

Upaya mewujudkan perdamaian dilanjutkan dengan beberapa kali pertemuan terpisah antara delegasi dan utusan di antara ketiga negara.

Pekan lalu, Negeri Pam Sam mengancam meninggalkan upaya untuk menengahi kesepakatan damai Rusia-Ukraina, kecuali ada tanda-tanda kemajuan yang jelas dalam waktu dekat.

“Kami ingin menyelesaikannya dengan cepat,” kata Presiden AS Donald Trump kepada wartawan di Gedung Putih.

“Sekarang jika karena suatu alasan salah satu dari kedua pihak mempersulitnya, kami akan berkata, ‘kalian bodoh, kalian tolol, kalian orang-orang jahat, dan kami akan bersikap lunak. Namun, mudah-mudahan kami tidak perlu melakukan itu,” tegas Trump.

Pernyataan Trump tersebut menyusul komentar Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio yang mengatakan kedua pihak hanya punya waktu beberapa hari untuk menunjukkan kemajuan atau Washington akan menyerah.

“Kami tidak akan melanjutkan usaha ini selama berminggu-minggu dan berbulan-bulan. Jadi, kami perlu segera menentukan sekarang, dan saya berbicara tentang hitungan hari, apakah ini dapat dilakukan dalam beberapa minggu ke depan,” kata Menlu Rubio di Paris setelah bertemu dengan para pemimpin Eropa dan Ukraina.

“Jika tidak memungkinkan, jika kita begitu jauh sehingga ini tidak akan terjadi, maka saya pikir presiden mungkin sudah pada titik di mana ia akan berkata, ‘baiklah, kita sudah selesai’,” sambung Menlu AS. (IB)

Related Articles

Latest Articles