Aceh Tenggara, Demokratis
Senin, 16 Maret 2020, Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) Kutacane, Aceh Tenggara, Provinsi Aceh, melaksanaan ujian UAMBN-BK yang bianyanya sebesar 40 persen dibebankan ke wali murid untuk keperluan penyewaan komputer untuk tiga ruangan.
Di awal pelaksanaan ujian MTsN Kutacane, Senin 16, Maret sekira pukul 09.00 Wib, tim Demokratis sempat berbincang-bincang dengan Kepala Sekolah MTsN Kutacane Juardi SPdI.
Sebelum perbincangan dengan Kasek, tampak beberapa murid MTsN Kutacane dikumpulkan oleh Juardi SPdI sembari memberi arahan ke beberapa murid dan Kepsek juga memberikan biaya ke membeli untuk membeli aplikasi karena hal bakal sekolah diliburkan dan aplikasi yang dimaksud untuk dipergunakan murid belajar di rumah.
Walaupun nanti akan libur ke sekolah, biaya aplikasi yang dimaksud untuk dimanfaatkan belajar di rumah. Alasan dan keterangan Kepsek yang sempat diamati Demokratis terkait adanya instruksi dari Pemerintah Pusat akan hal semua sekolah diliburkan karena mengantisiasi adanya virus corona. Kasek MTsN Kutacane dengan sukarela mengeluarkan uang pribadi demi kebaikan murid MTsN Kutacane untuk libur ke sekolah tetapi tak putus belajar di rumah. Kira-kira seperti itulah arahan Juardi SPdI.
Perbincangan berlanjut, Kepsek MTsN Kutacane dengan tim Demokratis, terkait hal pro dan kontra 40 persen biaya ujian UAMBN-BK ke wali murid. Juardi SPdI blak-blakan akan hal tersebut, ia juga tak menepis atas pro-kontra terkait biaya sebahagian dari wali murid atas pelaksanaan ujian tersebut.
“Ujian UAMBN-BK MTsN Kutacane 2020 ini terpaksa sebagian biayanya dari pihak wali murid MTsN Kutacane dan hal ini sudah melalui rapat terbuka. Wari murid kami dikumpulkan melalui mekanisme rapat kemaren sudah kami sepakati bersama tanpa ada rasa keberatan. Kami juga memperjelas ke wali murid, terkait pelaksanaan ujian UAMBN-BK komputer harus disewa. Biayanya terpaksa kita rundingkan dengan pihak wali murid. Sebagian biaya dari wali murid sekitar 40 persen, dari pihak sekolah sekitar 60 persen,” ungkap Juardi SPdI.
Menurutnya, dikarenakan mahalnya penyewaan alat ujian komputer untuk siswa/i MTsN Kutacane melaksanakan ujian khusus kelas tiga ujian harus dilaksanakan dari pagi hingga sore secara bergantian.
“Kepada wali murid, kami sudah jelaskan pada rapat sebelum pelaksanaan ujian ini terkait keperluan biaya, tidak dipaksakan dan demi kelancaran juga demi kebaikan bersama,” kata Kepsek MTsN Kutacane.
Kepsek MTsN Kutacane pada penuturan akhir kepada Demokratis berharap adanya perhatian pihak terkait atas keluhan sekolah untuk bisa mengupayakan juga menurunkan kegiatan pengadaan komputer di MTsN Kutacane tepatnya letak sekolah Jl Pelajar No 3 Babusalam Kabupaten Aceh Tenggara. (Tim)