Indramayu, Demokratis
Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia (Kemkominfo RI) kembali menggelar Digital Entrepreneurship Academy (DEA) ke tiga sejak tahun 2020. Kali ini bertempat di Hotel Prima Cirebon, program DEA dilaksanakan selama 2 hari sejak 31 Mei sampai dengan 1 Juni 2022 lalu dengan peserta dari Kota Cirebon, Kabupaten Cirebon, dan Kabupaten Indramayu, Provinsi Jawa Barat.
Program DEA dimulai sejak tahun 2020 dengan tujuan meningkatkan jumlah Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) yang terdigitalisasi dan Upskilling (red: peningkatan kapasitas keterampilan) pelaku wirausaha digital (digipreneur). Tahun 2021, DEA mengambil tema #BangkitDiMasaPandemi untuk membantu UMKM yang terdampak dalam hal pelatihan berjualan secara digital. Dan tahun 2022, DEA mengambil tema #PulihBersama untuk membantu UMKM agar usahanya dapat pulih setelah masa pandemi dengan pelatihan kewirausahaan digital.
DEA merupakan program dari Kemkominfo RI yang bertujuan menyiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) unggul untuk mempercepat transformasi digital bidang kewirausahaan dalam rangka meningkatkan ekonomi digital. Kemkominfo RI menetapkan target peserta yang dilatih pada tahun 2022 ini sejumlah 60.000 orang. Sasaran program ini mencakup mencetak pewirausaha digital baru, upskilling pewirausaha digital maju, dan pengembangan kewirausahaan digital di desa yang inklusif.
Kabupaten Indramayu turut mengirimkan utusan sejumlah 4 orang pelaku UMKM yang tergabung UMKM Milenial Indramayu untuk mengikuti kegiatan dimaksud. Dalam progam DEA ini para pelaku UMKM, di berikan training langsung oleh ahlinya terkait pengolahan keuangan digital.
Kepala Badan Litbang Kemkominfo RI, Harry Budhiarto, M.Kom dalam sambutannya memaparkan tujuan dari program ini yaitu untuk mendorong maju para pelaku UMKM dalam segi pengolahan keuangan digital, tentunya sesuai arahan Pak Presiden Jokowi.
“Diharapkan para peserta nantinya dapat menjadi pelaku UMKM yang maju terutama dalam pengelolaan keuangan secara digital,” ujarnya.
Tampil sebagai pemateri dalam acara ini Dosen Ekonomi Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung, Myra Nurfitrya, S.Pd, M.Sc, yang juga merupakan seorang praktisi UMKM. Myra memaparkan 3 hal penting yaitu Sistem keuangan digital UMKM, Empat Metode Untuk UMKM menggunakan analisis SWOT, dan Belajar HPP (Harga Pokok Produksi) untuk UMKM.
Ketua UMKM Millenial Indramayu Fayyaz Mumtaz Khairi Wardhana yang turut mengikuti kegiatan tesebut sangat menyambut baik apa yang telah dilakukan oleh Kemkominfo Ri dengan menggelar program DEA. Dirinya merasa apa program ini sangat bermanfaat bagi dirinya dan juga para pelaku UMKM lainnya.
“Program unggulan DEA dari Kemkominfo ini sangat bermanfaat sekali tentunya untuk para pelaku UMKM, terlebih di era 4.0 UMKM sudah seharusnya melek digital. Dalam training pengolahan keuangan digital ini kita di ajarkan oleh pemateri yang memang ahli di bidangnya,” ungkap Fayyaz melalui telepon selularnya pada Minggu (5/6/2022). (RT/Diskominfo)