Jumat, November 7, 2025

UNIFIL Minta Israel Akhiri Serangan Udara di Lebanon Selatan

Lebanon, Demokratis

Pasukan Sementara PBB di Lebanon (UNIFIL) mendesak Israel untuk mengakhiri serangkaian serangan udara terbarunya di Lebanon selatan.

“Hari ini, pasukan penjaga perdamaian UNIFIL mengamati beberapa serangan udara Israel di Tayr Dibbah, Taibe, dan Ayta al Jabal, di wilayah operasi kami di Lebanon selatan,” kata misi tersebut dalam pernyataannya, Jumat (7/11/2025).

Lebih jauh, UNIFIL menekankan bahwa “serangan udara tersebut merupakan pelanggaran nyata terhadap resolusi Dewan Keamanan 1701.”

UNIFIL mencatat, serangan tersebut “terjadi ketika Angkatan Bersenjata Lebanon sedang melakukan operasi untuk mengendalikan senjata dan infrastruktur ilegal di wilayah Litani selatan.”

UNIFIL mengatakan, serangan Israel “dalam skala yang begitu merusak mengancam keselamatan warga sipil dan merusak kemajuan yang sedang dicapai menuju solusi politik dan diplomatik.”

Dengan menyatakan “pasukan penjaga perdamaian terus mendukung Lebanon dan Israel dalam implementasi resolusi 1701,” misi tersebut menegaskan mereka “berada di lapangan bersama tentara Lebanon, bekerja untuk memulihkan stabilitas di Lebanon selatan.”

“Kami menyerukan Israel untuk segera menghentikan serangan-serangan ini dan semua pelanggaran resolusi 1701,” katanya.

Misi PBB tersebut mendesak kedua belah pihak untuk “mematuhi kewajiban mereka berdasarkan resolusi 1701 dan kesepahaman yang dicapai pada bulan November, untuk menghindari risiko terhadap kemajuan yang telah dicapai dengan susah payah saat ini.”

Diketahui, UNIFIL telah beroperasi di Lebanon selatan sejak tahun 1978 dan diperkuat secara signifikan berdasarkan Resolusi Dewan Keamanan PBB 1701 setelah perang tahun 2006 antara Israel dan kelompok Hizbullah di Lebanon.

Israel telah berulang kali melancarkan serangan udara di Lebanon dengan klaim menargetkan infrastruktur Hizbullah meskipun ada perjanjian gencatan senjata yang berlaku sejak November 2024.

Berdasarkan ketentuan gencatan senjata, tentara Israel seharusnya mundur dari Lebanon selatan pada Januari 2025. Namun, Israel hanya menarik sebagian pasukannya dan terus mempertahankan kehadiran militer di lima pos perbatasan. (IB)

Related Articles

Latest Articles