Purwakarta, Demokratis
Kepolisian Republik Indonesia kalau dilihat secara umum memang sudah banyak, tapi kenyataannya ternyata masih kekurangan, seperti yang terjadi di Mapolsek Bojong, Unit Reskrim Polsek Bojong kekurangan anggota sehingga kalau tingkat kriminal meningkat tentu ini akan menghambat penindakan maupun penyelidikan.
Seperti yang diungkapkan Iptu Lili Somantri Kanit Reskrim Polsek Bojong saat dikonfirmasi, Sabtu (14/12/2019) di ruang kerjanya Mapolsek Bojong, Unit Reskrim Polsek Bojong kekurangan anggota karena saat ini hanya memiliki dua anggota saja.
“Saya dan Peri, satu orang anggota sudah ditarik Polda Jabar sehingga kami tinggal berdua. Jadi yah begini lah, untungnya wilayah hukum Polsek Bojong kondusif, jadi kami tidak terlalu keforsir. Kalau tingkat kriminal meningkat pasti kami kewalahan paling minta bantuan ke anggota Babinkamtibmas,” jelas Lili.
Ketika disinggung berkaitan dengan kasus Curanmor dan narkoba di wilayah hukum Polsek Bojong, Lili mengatakan wilayah Bojong alhamdulillah sangat minim untuk masalah Curanmor paling sebulan 1 – 2 kasus dan itu juga pengembangan kasus dari wilayah hukum Polsek lain dan untuk masalah peredaran narkoba dirinya tidak mengklaim Kecamatan Bojong tidak ada pengedar atau pemakai narkoba karena masalah narkoba ini terselubung.
”Jadi kami hanya bisa menggambarkan wilayah desa yang terkontaminasi oleh narkoba se Kecamatan Bojong itu ada empat desa yaitu Desa Cilenca, Kerta Sari, Bojong Barat dan Desa Pasir Angin, tapi jenisnya bukan masuk ke Undang-undang Narkoba tapi ke Undang-undang Kesehatan yaitu jenis obat eximer, obat ini tidak termasuk ke kategori narkoba tapi hanya bisa dijerat dengan Undang-undang Kesehatan karena obat ini banyak dijual di apotek dan harganya pun murah sekitar Rp 15.000 per lembar. Jadi yah pemakainyapun kelas bawah,” tandas Lili Somantri.
“Tapi kami tidak menutup mata mungkin untuk pemakai sabu-sabu pun kemungkinan ada cuma yaitu tadi masalah narkoba ini kan terselubung jadi susah untuk membongkarnya, biarlah itu kan ada ahlinya bagian Reskoba Polres,” tambah Lili Somantri kepada Demokratis. (Iman Kartiman)