Purwokerto, Demokratis
Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP) telah membuktikan kiprahnya dalam internasionalisasi pendidikan dengan banyaknya mahasiswa asing yang menempuh pendidikan di kampus tersebut. Saat ini, tercatat ada lebih dari 40 mahasiswa asing di kampus tersebut.
Mereka berasal dari berbagai negara, mulai dari Pakistan, Maroko, Yaman, Thailand, Turki, Korea Selatan, dan lainnya. Jurusan yang mereka tempuh antara lain Teknik Sipil, Teknik Elektro, Bahasa Inggris, Kesehatan, dan sebagainya.
Jurusan favorit yang paling banyak diminati mahasiswa asing adalah jurusan teknik. “Alumninya banyak dan sudah pada bekerja. Jumlahnya sudah ada di atas 40 orang,” kata Rektor UMP, Dr Jebul Suroso, di sela-sela acara ngabuburit masak bersama mahasiswa asing.
Melalui jaringan yang dimiliki UMP di beberapa negara, kampus ini mulai menerima mahasiswa asing sejak 2017. Rencananya usai pandemi Covid-19, UMP akan memperkuat kerja sama dengan kampus di Thailand Selatan dengan melakukan rekrutmen langsung di sana.
“Rencana nanti Covid selesai kepala Biro Urusan Internasional UMP akan ke Thailand untuk melakukan wawancara rekrutmen calon mahasiswa di sana,” ungkapnya.
UMP membuka kelas internasional dan kelas reguler yang berbahasa Indonesia untuk mahasiswa asing. Bagi mahasiswa asing yang mengikuti kelas reguler dapat mengikuti pembelajaran bahasa Indonesia yang dapat berlangsung selama 3-6 bulan, bahkan setahun.
Menurut Jebul, kelas bahasa Indonesia tersebut banyak diikuti oleh mahasiswa asal Korea Selatan. Sejauh ini prestasi mahasiswa asing di UMP cukup bagus. Menurut Jebul, mereka dapat lulus tepat waktu yakni dengan standar empat tahun, dan para alumni telah mendapatkan pekerjaan.
Hal ini tidak lepas dari dukungan UMP untuk mahasiswanya. Rektor UMP menambahkan, pihaknya menargetkan sebanyak 4.500 mahasiswa bisa masuk UMP. “Target kita, tidak hanya masiswa dari wilayah Jawa Tengah saja, tetapi dari seluruh Indonesia bahkan dari luar negeri,” kata Dr Jebul.
UMP juga kerap melakukan acara untuk mengenalkan budaya Indonesia kepada mahasiswa asing. Salah satunya adalah acara ngabuburit yang disertai dengan memasak menu berbuka puasa.
Dalam acara tersebut, salah satu mahasiswa dari Thailand, Tarmeesee Wadeng memasak masakan khas negaranya, tom yam ayam. Tarmeesee mengaku memiliki hobi memasak.
Dengan cekatan ini meracik bumbu khas Tom yam dibantu dengan Dr Jebul dan beberapa mahasiswa asing lainnya. Selama berkuliah di UMP, ia telah mencicipi berbagai masakan Indonesia.
“Yang paling saya suka mi ayam, mendoan, dan nasi padang,” ujar mahasiswa Fakultas Teknik ini. Usai memasak, tom yum ayam tersebut disajikan sebagai menu berbuka puasa bersama dengan mahasiswa internasional lainnya. (JP)