Jumat, November 22, 2024
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Upaya Agen Rahasia AS Jebak Soekarno Lewat Marilyn Monroe

Tahun 1956 Presiden Soekarno mengunjungi Amerika Serikat untuk pertama kalinya. Kehadiran pemimpin Indonesia ini cukup menjadi perhatian masyarakat AS.

Tak cuma mengadakan pertemuan resmi, Presiden Soekarno juga menghadiri sejumlah pesta. Yang paling meriah adalah pesta di Hollywood yang digelar oleh Eric Allen Johnson, Presiden Motion Picture Association of America (MPAA). Johnson mempertemukan Soekarno dengan bintang-bintang Hollywood yang saat itu sedang ngetop-ngetopnya.

Salah satu yang hadir adalah Marilyn Monroe yang dijuluki bom seks Hollywood. Dia mengenakan gaun malam seksi yang sangat seksi. Bung Karno dan Monroe mengobrol dengan akrab.

Saat itulah Bung Karno kelihatan dengan jelas melirik dada Marilyn Monroe. Momen itu dengan jelas diabadikan oleh fotografer yang hadir. Fotonya kemudian menjadi sangat terkenal.

Pertemuan di jamuan makan malam itu diyakini bukan akhir dari hubungan Soekarno dan Monroe.

Dalam Celebrity Secrets: Official Government Files on the Rich and Famous, Anthony Summers, seorang yang mempunyai otoritas menulis tentang Monroe, menyatakan, “Selama syuting Bus Stop, 1956, Marilyn bertemu dengan Presiden Indonesia, Sukarno…. Dia ingin memberitahu temannya Robert Slatzer bahwa ia dan Soekarno telah ‘menghabiskan malam bersama’.”

Dalam buku yang mengklaim berbasis data FBI itu, Summers mengungkapkan apapun yang terjadi pada pertemuan itu tidak ada yang berlalu tanpa diketahui oleh CIA, agen rahasia AS.

“Dalam tahun-tahun itu, Indonesia menjulang sebagaimana Vietnam dalam pantauan Washington sebagai prioritas di Asia,” demikian tulis buku kara Nick Redfern dan Nicholas Redfern itu.

Buku ini juga mengungkapkan, pada 1957 dan 1958 sebuah rekaman menunjukkan CIA terlibat pada semua jenis kejahatan untuk mendongkel Soekarno, “Yang dipandang bertanggungjawab mengarahkan negaranya pada komunisme.”

Meski demikian, masih menurut buku itu, ketika AS merasa butuh untuk menjilat Soekarno, CIA bermimpi untuk menggunakan seks dalam bentuk Marilyn Monroe. “Agar sang diktator merasa dihormati.”

Menurut Joseph Smith, mantan pejabat CIA di Asia, dikutip dari buku Goddess: The Secret Lives of Marilyn Monroe karangan Anthony Summer, ada pertemuan lanjutan antara Soekarno dan Monroe setelah malam itu.

“Ada upaya untuk membuat Soekarno terus bersama Monroe. Pertengahan 1958, saya mendengar ada rencana untuk membawa mereka bersama ke ranjang,” ujar Joseph Smith di buku itu.

Soal kebenaran pernyataan Smith itu, sampai sekarang masih jadi misteri. Begitu juga soal kebenaran informasi Monroe dekat atau merupakan agen CIA. ***

Related Articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Latest Articles