Indramayu, Demokratis
Lahirnya Peraturan Menteri Pertanian (Permentan) Nomor 33/ Permentan/ SM230/ 7/ 2016, tentang Pedoman Pembinaaan Kelembagaan Pelatihan Pertanian Swadaya, petani diharapkan dapat menumbuhkembangkan semangat, kemandirian serta terobosan yang jitu untuk meningkatkan hasil panennya.
Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Indramayu, melalui Kepala Bidang (Kabid) Tanaman Pangan, Imam Mahdi menerangkan, bahwa melalui Gerakan Tanam Padi Organik, diharapkan dapat memotivasi petani di sekitar lokasi agar bisa ikut menerapkan sistem pertanian organik serta secara mandiri menyediakan sarana produksi yang dibutuhkan, terutama pupuk organik agar dapat memberikan kontribusi pada perkembangan pertanian organik.
“Gerakan tanam organik ditujukan dalam rangka mengubah paradigma pemupukan tanaman padi tidak harus menggunakan pupuk sintesis sehingga diharapkan dapat mengubah ketergantungan terhadap pupuk sintesis. Metode yang digunakan adalah dengan penerapan full organik dengan aplikasi BIOS 44,” ujarnya.
Kepala Unit Pelaksana Teknis Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (UPTD KPP) Kecamatan Jatibarang, Subagjo Sp melalui Jahidin SH juga menambahkan, BIOS 44 sendiri merupakan agen hayati dari gabungan simbosis mutualisme berupa cairan mikro organisme yang ditujukan untuk mengembalikan unsur kandungan dan tingkat kesuburan yang dibutuhkan media tanah dan air.
Sehingga Jahidin beserta jajarannya mendukung dengan adanya demplot yang menggunakan BIOS 44 untuk produksi padi lebih meningkat.
“Dan juga harapannya untuk BIOS 44 bisa digunakan oleh kelompok tani yang lain dengan melibatkan Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) serta Petugas Pengendali Organisme Penganggu Tanaman (POPT) UPTD KPP Jatibarang,” kata Jahidin, Minggu (12/3/2023) melalui keterangan resmi tertulisnya yang diterima Demokratis.
Hal tersebut, tambah Jahidin, untuk dapat suksesnya BIOS 44 yang ada di demplot petani maka dapat mewujudkan ketahanan pangan nasional di wilayah Kabupaten Indramayu lebih bermartabat lagi. (RT)