Jakarta, Demokratis
Ustaz Khalid Basalamah akhirnya memberikan klarifikasi terkait video ceramahnya yang viral di media sosial soal wayang. Apa yang disampaikan ustaz Khalid Basalamah soal wayang itu berisi pembahasan atas pertanyaan yang diajukan oleh salah seorang jemaah mengenai wayang dari sudut pandang Islam termasuk tobat yang dilakukan oleh dalang.
Dalam pembahasan tersebut, ustaz Khalid Basalamah mengatakan wayang merupakan peninggalan nenek moyang yang bisa dikenang sebagai tradisi orang dahulu, tetapi bukan berarti harus dilakukan karena dalam Islam dilarang, sehingga harusnya ditinggalkan.
“Kalau masalah tobat, ya tobat Nasuha, dan kalau dia punya (wayang) lebih baik dimusnahkan, dalam arti kata dihilangkan,” kata ustaz Khalid Basalamah.
Kontan, pernyataan tersebut sempat dipermasalahkan oleh Persatuan Pedalangan Indonesia (Pepadi) Wilayah Banyumas Raya yang mengancam bakal melaporkan ustaz Khalid Basalamah ke Bareskrim Mabes Polri.
Terkait hal ini ustaz Khalid Basalamah memberikan klarifikasi dan permohonan maaf lewat akun You Tube-nya, Khalid Basalamah Official.
Menurutnya video yang viral itu merupakan potongan pertanyaan salah seorang jemaah beberapa tahun lalu di sebuah Masjid di kawasan Blok M, Jakarta Selatan. Dia membagi klarifikasi menjadi tiga bagian. Pertama apa yang disampaikannya itu lingkupnya adalah pengajian di mana seorang dai muslim memberikan jawaban atas pertanyaan jemaah muslim.
“Saat ditanyakan masalah wayang, saya menyatakan alangkah baiknya dan kami sarankan agar menjadikan Islam sebagai tradisi bukan menjadikan tradisi sebagai Islam. Tidak ada di situ kata-kata mengharamkan. Makna kata-kata ini berarti kalau ada tradisi yang sejalan silakan dijalankan tetapi jika ada yang bertentangan ditinggalkan,” tuturnya.
Potongan kedua dikatakannya, jemaah bertanya bagaimana tobatnya seorang dalang. Menurutnya pertanyaan itu lingkupnya sama seperti lingkupnya seorang pedagang atau guru yang ingin tobat. “Maka saya menjawab siapapun dai muslim akan senang jika seorang muslimin bertobat. Jika ingin bertobat maka tobat nasuha, kembali ke Allah dengan tobat yang benar,” ujarnya.
Potongan ketiga dikatakannya sangat bergubungan dengan potongan kedua yaitu soal dimusnahkan.
“Maka jika ada orang yang bertobat dalam hal ini dalang maka mau diapakan wayang-wayang tersebut yaitu dimusnahkan. Saya katakan sebatas itu, tidak sama sekali berpikir atau berniat menghapus sejarah nenek moyang Indonesia atau menyuruh dalang-dalang seluruh Indonesia harus bertobat atau seluruh wayang dimusnahkan. Jika Anda mau melakukannya itu hak Anda, saya ditanya dalam lingkup pengajian saya,” bebernya.
Meski demikian Ustaz Khalid Basalamah tetap meminta maaf jika ada pernyataannya menyinggung.
“Saya dalam kesempatan ini menyampaikan permohonan maaf sebesar-besarnya dari hati nurani kami kepada seluruh pihak yang merasa terganggu atau tersinggung dengan jawaban kami tersebut. Mudah-mudahan permintaan maaf ini ini bisa dimaklumi,” tambahnya. (Djoni)