Jakarta, Demokratis
Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Fitroh Rohcahyanto, meminta partai politik (parpol) memperkuat proses seleksi dan rekrutmen kader yang akan diusung sebagai calon pejabat publik, baik di level legislatif maupun eksekutif.
“Rekrutmen untuk memilih calon legislatif, maupun calon eksekutif itu betul-betul harus melalui proses seleksi. Ada asesmen sebagaimana pemilihan pejabat-pejabat di kelembagaan,” ujar Fitroh dikutip dari channel YouTube KPK, Jumat (16/5/2025).
Fitroh menekankan pentingnya integritas dalam proses seleksi kader. Menurutnya, tanpa integritas, sulit membangun kesadaran antikorupsi meskipun kandidat memiliki kapasitas dan kecerdasan.
“Dengan menyaring calon yang memiliki integritas, baru bicara tentang kapasitas. Karena kalau bicara kapasitas kecerdasan, kepintaran otak, tanpa integritas ya sangat sulit untuk membangun kesadaran antikorupsi,” tegasnya.
Ia juga mengingatkan bahwa pejabat publik punya peluang besar untuk menyalahgunakan kekuasaan, termasuk praktik korupsi.
“Apalagi menjadi pejabat memiliki peluang besar untuk mencuri uang rakyat. Untuk mencuri menggunakan uang yang bukan haknya, kalau tidak memiliki integritas yang kuat, menurut saya sangat sulit,” tambah Fitroh.
Karena itu, Fitroh mengimbau agar partai politik memiliki parameter dan standar yang jelas dalam menilai integritas calon kader, khususnya dalam proses rekrutmen calon anggota legislatif dan kepala daerah bahkan termasuk untuk pemilihan presiden (pilpres).
“Selama ini baik calon legislatif, DPRD II dan DPRD I maupun DPR pusat tidak ada proses seleksi apa pun. Ini penting agar yang maju ikut konstelasi politik ini memang sudah memenuhi standar yang ditetapkan,” tutup Fitroh.
Fitroh sebagai wakil ketua KPK menilai, penguatan seleksi dan rekrutmen calon penjabat publik di internal parpol merupakan salah satu langkah strategis dalam upaya pencegahan korupsi sejak dini. (Dasuki)