Subang, Demokratis
Wakil Ketua Fraksi Partai Amanat Nasional (F-PAN) DPRD Kabupaten Subang Albert Anggara Putra mengaku prihatin dengan adanya kejadian oknum polisi yang diduga aniaya seorang pelajar di salah satu SMK di Pusakanagara hingga meninggal dunia pada Minggu (3/12/2023).
Aksi kekerasan diduga dilakukan oknum polisi terhadap warga hingga meninggal dunia diharapkan tidak terulang kembali di kemudian hari. Karena, aksi seperti itu tentunya sangat menyayat hati masyarakat.
Adalah Aipda WE, oknum anggota Polsek Pusakanagara Polres Subang diduga aniaya AW hingga meninggal dunia. AW adalah remaja asal Desa Rancadaka, Kecamatan Puskanagara, Kabupaten Subang.
“Saya menyampaikan turut berduka cita atas meninggalnya pelajar SMK asal Desa Rancadaka yang diduga dianiaya oknum polisi,” ucap Albert Anggara Putra di Kabupaten Subang, Rabu (6/12/2023).
Wakil rakyat dari daerah pemilihan (Dapil) Subang 5 meliputi Pusakanagara, Pusakajaya, Pamanukan, Sukasari dan Legonkulon, tersebut mengaku kaget dengan adanya kejadian tersebut.
Apalagi, kata Albert, kronologis dari kejadian tersebut terdapat dua versi dari saksi dan keluarga, serta pihak kepolisian. Makanya, pihaknya ajak masyarakat untuk junjung tinggi asas praduga tak bersalah.
“Kita harus tetap junjung tinggi asas praduga tak bersalah, sehingga semua pihak harus menunggu keputusan yang sudah benar dan memiliki kekuatan hukum tetap atau inkrah,” ucap Albert.
Maka dari itu, wakil rakyat yang kembali maju di dapil yang sama dari PAN dengan nomor urut 1, tersebut minta masyarakat untuk menahan diri agar tidak melakukan hal-hal yang bisa berakibat hukum.
“Kami pun berharap penganiayaan yang diduga dilakukan oknum polisi terhadap warga tidak terulang kembali di kemudian hari. Jadikan ini pelajaran berharga untuk semua pihak,” pesannya. (Abdulah)
