Kamis, April 10, 2025
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Wakil Menteri Pertanian Dukung Petani Milenial Perkuat Ekspor Pangan

Jakarta, Demokratis

Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono mendukung gerakan petani milenial dalam meningkatkan ekspor komoditas pangan supaya bisa berkontribusi pada peningkatan perekonomian nasional.

“Sektor pertanian memiliki potensi besar yang dapat memperkuat perekonomian nasional, terutama dalam mendukung ketahanan pangan dan ekspor,” kata Wamentan dalam keterangan di Jakarta, Minggu (23/3/2025).

Sudaryono menyampaikan hal itu seusai melepas ekspor gula semut ke Kanada sebanyak 20 ton dengan nilai Rp800 juta dan ke Malaysia sebanyak 2 ton dengan nilai Rp300 juta di Desa Girimulyo, Kecamatan Kokap, Kabupaten Kulon Progo, Yogyakarta.

“Saya sangat mendukung gerakan para petani muda untuk melakukan ekspor apa saja dan dimana saja, terutama yang berkaitan dengan pangan seperti mengekspor gula asal Kulon Progo,” ujarnya.

Wamentan Sudaryono atau yang akrab disapa Mas Dar itu menjelaskan sektor pertanian mendapat perhatian besar dari Presiden RI Prabowo Subianto. Sebab pertanian adalah sektor strategis yang berperan dalam memperkuat ketahanan nasional dan ketahanan pangan.

Indonesia memiliki peluang besar untuk meningkatkan ekspor produk pertanian. Kementerian Pertanian juga terus mendorong petani muda agar bisa menembus pasar ekspor.

Langkah itu diambil untuk meningkatkan daya saing produk pertanian Indonesia di pasar internasional, dan memperluas pangsa pasar produk lokal ke berbagai negara.

“Prabowo saat ini lebih menitikberatkan pada sektor yang urusannya langsung menyentuh kerakyatan sehingga kami di bawahnya akan mendukung yang baik untuk masyarakat luas,” jelasnya.

Sebagai langkah kongkret, Presiden Prabowo telah melaksanakan kebijakan penting, seperti menambah volume pupuk subsidi hingga 100 persen atau mencapai 9,55 juta ton, jauh lebih tinggi dari volume awal yang hanya 4,5 juta ton pada 2025.

Selain itu menaikkan harga pembelian pemerintah (HPP) gabah petani menjadi Rp6.500 per kilogram, menyediakan benih gratis, serta mendistribusikan alat mesin pertanian.

“Ingat, Pak Presiden sudah membereskan urusan pupuk, urusan HPP gabah sudah beres, kemudian yang lain UMR dinaikkan, pemeriksaan kesehatan gratis pada saat ulang tahun, harga listrik dikurangi, harga tiket dikurangi dan tunjangan guru dinaikkan,” katanya.

Sementara itu, Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag) Dyah Roro Esti Widya Putri mengatakan semua perjanjian kerjasama di bidang pertanian akan digali kembali untuk memperluas pasar ekspor, terutama ke negara-negara luar negeri.

“Ini merupakan momentum istimewa dan saya bersyukur diundang pada pelepasan ekspor ini. Kita akan selalu mendukung dan akan mengamankan pasar dalam negeri dan memperkuat pasar luar negeri. Jadi ekspor ini menjadi sangat relevan. Kita akan gali perjanjian perdagangannya baik ke Amerika Kanada dan lain sebagainya,” tuturnya. (Albert S)

Related Articles

Latest Articles